HEADLINE
---
deskripsi gambar

Ribuan Buruh Wig di Jalan Pramuka Mogok, Tuntut Perubahan Manajerial Perusahaan

Ilustrasi
CIANJUR, [KC].- ​Ribuan buruh pabrik wig milik PT.Dalim Fidelta, di Jalan Pramuka Kec. Karangtengah Kab. Cianjur, Selasa (12/11) mogok kerja. Mereka menuntut adanya perubahan manajemen, karena manajemen saat ini lebih cenderung bertindak semena mena terhadap para buruh yang mayoritas perempuan itu.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kekesalan para buruh terhadap pihak manajemen sudah dirasakan sudah lama. Mereka dianggap telah semena-mena memperlakukan para buruh dalam menjalankan pekerjaanya. Bahkan pihak manajemen seringkali membeda-bedakan perlakuan antara buruh dan pihak manajemen.

"Seperti ada pengkotak-kotaan, yang menurut manajemen bisa dianggap nurut diprioritaskan perhatiannya. Sementara yang dianggap tidak bisa nurut seperti dianak tirikan saja. Itu terjadi dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari," kata seorang buruh yang minta tidak disebutkan namanya.

Para buruh juga mendesak agar adanya rotasi manajemen khususnya dibeberapa bagian yang dianggap bertindak semena-mena. "Kami menuntut pihak menajemen memperhatikan kami-kami yang terdiskriminasi. Posisinya kami sama sebagai pekerja, harus mendapatkan perlakuan yang sama," katanya.

Hal itu tidak dibantah oleh HRD, PT.Dalim Fidelta, Reza Ramdan. Menurutnya aksi para buruh tidak lain menuntut ketidak puasan masalah manajerial perusahaan."Intinya mereka meminta perubahan manajerial, termasuk pimpinan bagian masing-masing," kata Reza.

Dikatakan Reza, aksi mogok kerja yang dilakukan para buruh tidak terkait dengan masalah Upah Minimum (UMK), tapi lebih kepada menuntut sistem cara kerja dari pimpinan perusahaan yang dianggap membeda-bedakan para buruh. "Selama empat tahun berdiri, pihak perusahaan memang belum pernah adanya rotasi kepemimpinan dari masing-masing departemen, ini yang menjadi sumber persoalan," paparnya.

Untuk itu Reza berharap, agar pihak perusahaan bisa lebih meningkatkan kesejahteraan para buruh serta lebih memperhatikan buruh yaang berasal dari masyarakat setempat. "Sebab antara karyawan dan manjemen tidak adanya sinkronisasi, serta jangan menganggap buruh itu di jadikan bawahan manajerial," tegasnya.

Menanggapi aksi mogok buruh PT. Dalim Fidelta, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kab. Cianjur langsung membentuk tim untuk investigasi ke lokasi perusahaan. Tim tersebut akan melakukan pemeriksaan terhadap pimpinan perusahaan terkait dengan tuntutan para buruh.

"Kami sudah bentuk tim untuk melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan. Kalau ternyata dari hasil pemeriksaan pimpinan perusahaan melanggar aturan perundang-undangan kita akan tindak lanjuti. Kalau mengandung unsur pidana kita akan sampaikan ke penyidik, tapai kalau terkait ketenaga kerjaan kita akan melakukan pembinaan," kata Kepala Dinsosnakertrans Kab. Cianjur H. Sumitra [KC-02]***.
Post a Comment