CIANJUR, [KC].- Lembaga Advokasi dan Kebijakan Publik merilis saat ini ada upaya untuk
menggiring opini publik terhadap Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh
terkait dugaan korupsi mamin gate. Kondisi tersebut terus bergulir
hingga mengarah kepada penegak hukum. "Isu yang digulirkan saat ini
lebih kepada politis ketimbang fakta hukum," kata Divisi Hukum dan
Politik Lembaga Advokasi dan Kebijakan Publik, Dery Umbara, Jum'at
(13/12).
Menurut Dery, alasan politis karena saat ini bupati Cianjur menjabat sebagai Ketua DPC Demokrat, pada saat bersamaan saat ini menjelang pemilihan legislatif tahun 2014. "Kalau melihat secara kasat mata ini sangat jelas sekali kental politis, sedangkan kalau berbicara mamin gate perkaranya sudah di putus oleh Pengadilan Tinggi Jawa Barat ," katanya.
Kondisi tidak juah berbeda juga diungkapkan oleh, Ketua Lembaga Analisis Politik untuk Cianjur, Gunawan. Pihaknya menyarankan, Bupati atau tim bupati agar tidak diam melihat isu yang semakin berkembang. Karena kalau isu politik harus disikapi dengan politik juga. "Jangan sampai isu ini terus bergulir, dan bupati dihancurkan dengan isu-isu tidak benar dan tidak mendasar," tegasnya.
Dia menambahkan, kemungkinan besar bupati sudah mengetahui siapa saja lawan politik yang selalu mengisukan dirinya. Namun, bupati tidak melawan isu tersebut dengan isu lagi. "Kalau bupati tidak melawan isu politik lagi, maka tim bupati harus peka dengan masalah ini," imbuhnya.
Sebagai lembaga analisis politik pihaknya berharap, kepada siapapun agar berpolitik secara cerdas dan elegan. Jangan sampai berpolitik tidak sehat, apalagi mengdeskriditkan seseorang. "Belajarlah berpolitik santun , publik juga saat ini sudah pintar mana isu politis dan kepentingan masyarakat," tegasnya.
Sebelumnya Rapat Kerja (Raker) Kejaksaan Agung RI di Hotel Yasmin Desa Cipanas, Kec. Cipanas, Kab. Cianjur, Selasa (26/11) di demo oleh puluhan massa yang mengatasnamakan diri Aliansi Masyarakat Untuk Penegakan Hukum (Ampuh) Cianjur . Mereka datang untuk menyampaikan aspirasi desakan agar Kejaksaan segera menuntaskan kasus korupsi mamingate dengan menetapkan Bupati Cianjur TMS sebagai tersangka kasus dugaan korupsi yang mereka duga sebagai aktor intelektualnya.
Berdasarkan pantauan, massa Ampuh yang menggunakan empat kendaraan minibus tersebut langsung merangsek ke Hotel Yasmin sekitar pukul 09.00 WIB. Sesampainya dilokasi massa langsung menggelar orasi dibawah kawalan ketat puluhan aparat kepolisian.
Dalam orasinya, massa meminta agar Kejaksaan segera menuntaskan kasus korupsi mamingate dengan menetapkan Bupati Cianjur TMS sebagai tersangka. Menurut massa, TMS diduga kuat sebagai aktor intelektual dibalik kasus korupsi tersebut.
Selain itu massa juga mendesak Kepala Kajaksaan Agung RI, Basrief Arief untuk menjatuhkan sanksi tegas kepada Yuswa dan Yuqoyum karena mantan Kajati Jabar dan Aswas Kejati Jabar ini diduga sebagai aktor intelektual perencana dan penyusun skenario penyelematan Bupati Cianjur TMS dari jerat hukum kasus korupsi mamingate.
"Kami meminta Kepala Kejagung RI, bapak Basrief Arief untuk mengganti Kepala Kejati Jabar dan Aspidsus Kejati Jabar karena diduga tidak kuat mental untuk menetapkan Bupati Cianjur sebagai tersangka kasus korupsi mamingate," kata Presedium Ampuh yang juga koordinator aksi, Yana Nurjaman [KC-02]***.
Menurut Dery, alasan politis karena saat ini bupati Cianjur menjabat sebagai Ketua DPC Demokrat, pada saat bersamaan saat ini menjelang pemilihan legislatif tahun 2014. "Kalau melihat secara kasat mata ini sangat jelas sekali kental politis, sedangkan kalau berbicara mamin gate perkaranya sudah di putus oleh Pengadilan Tinggi Jawa Barat ," katanya.
Kondisi tidak juah berbeda juga diungkapkan oleh, Ketua Lembaga Analisis Politik untuk Cianjur, Gunawan. Pihaknya menyarankan, Bupati atau tim bupati agar tidak diam melihat isu yang semakin berkembang. Karena kalau isu politik harus disikapi dengan politik juga. "Jangan sampai isu ini terus bergulir, dan bupati dihancurkan dengan isu-isu tidak benar dan tidak mendasar," tegasnya.
Dia menambahkan, kemungkinan besar bupati sudah mengetahui siapa saja lawan politik yang selalu mengisukan dirinya. Namun, bupati tidak melawan isu tersebut dengan isu lagi. "Kalau bupati tidak melawan isu politik lagi, maka tim bupati harus peka dengan masalah ini," imbuhnya.
Sebagai lembaga analisis politik pihaknya berharap, kepada siapapun agar berpolitik secara cerdas dan elegan. Jangan sampai berpolitik tidak sehat, apalagi mengdeskriditkan seseorang. "Belajarlah berpolitik santun , publik juga saat ini sudah pintar mana isu politis dan kepentingan masyarakat," tegasnya.
Sebelumnya Rapat Kerja (Raker) Kejaksaan Agung RI di Hotel Yasmin Desa Cipanas, Kec. Cipanas, Kab. Cianjur, Selasa (26/11) di demo oleh puluhan massa yang mengatasnamakan diri Aliansi Masyarakat Untuk Penegakan Hukum (Ampuh) Cianjur . Mereka datang untuk menyampaikan aspirasi desakan agar Kejaksaan segera menuntaskan kasus korupsi mamingate dengan menetapkan Bupati Cianjur TMS sebagai tersangka kasus dugaan korupsi yang mereka duga sebagai aktor intelektualnya.
Berdasarkan pantauan, massa Ampuh yang menggunakan empat kendaraan minibus tersebut langsung merangsek ke Hotel Yasmin sekitar pukul 09.00 WIB. Sesampainya dilokasi massa langsung menggelar orasi dibawah kawalan ketat puluhan aparat kepolisian.
Dalam orasinya, massa meminta agar Kejaksaan segera menuntaskan kasus korupsi mamingate dengan menetapkan Bupati Cianjur TMS sebagai tersangka. Menurut massa, TMS diduga kuat sebagai aktor intelektual dibalik kasus korupsi tersebut.
Selain itu massa juga mendesak Kepala Kajaksaan Agung RI, Basrief Arief untuk menjatuhkan sanksi tegas kepada Yuswa dan Yuqoyum karena mantan Kajati Jabar dan Aswas Kejati Jabar ini diduga sebagai aktor intelektual perencana dan penyusun skenario penyelematan Bupati Cianjur TMS dari jerat hukum kasus korupsi mamingate.
"Kami meminta Kepala Kejagung RI, bapak Basrief Arief untuk mengganti Kepala Kejati Jabar dan Aspidsus Kejati Jabar karena diduga tidak kuat mental untuk menetapkan Bupati Cianjur sebagai tersangka kasus korupsi mamingate," kata Presedium Ampuh yang juga koordinator aksi, Yana Nurjaman [KC-02]***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.