CIANJUR, [KC].- Sebanyak 80 anak dari keluarga yang kurang mampu mengikuti kegiatan
khitanan massal yang dilaksanakan taman bacaan masjid Agung Cianjur di
gedung taman bacaan masjid Agung Cianjur jalan Siti Jenab, Jum'at
(13/12). Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka syiar Islam 1435 H/2013
itu dihadiri oleh Sekretaris Daerag (Sekda) Cianjur Oting Zaenal
Mutaqin.
Dalam amanatnya Oting menyampaikan bahwa kegiatan bhakto sosial khitanan masal diharapkan dapat menjadi pemicu komponen masyarakat lainnya untuk melaksanakan aktivitas di bidang sosial kemanusiaan.
"Disaat situasi dan kondisi seperti ini tidaklah mudah bisa melaksanakan bhakti sosial khitanan massal seperti ini. Berarti masyarakat Cianjur baik pribadi maupun kelompok, masih dapat menyisihkan dana untuk menolong sesama. Ini mengindikasikan bahwa masyarakat masih memiliki jiwa kegotongroyongan dan kepedulian yang tinggi pada aktivitas sosial," kata Oting.
Menurut Oting, berkhitan merupakan kewajiban yang dibebankan kepada setiap muslim, terlebih yang telah menginjak umur menjelang akil balig. "Kewajiban ini harus dilaksanakan, namun pada kenyataannya tidak seluruh warga muslim mampu menanggung seluruh kepentingan berkhitan, khususnya yang menyangkut biaya," jelasnya.
Pihaknya berharap anak-anak yang dikhitan pada bhakti sosial khitanan massal bisa menjadi anak yang shaleh, beriman dan bertakwa, berbakti kepada kedua orangtuanya, kepada sesamanya, kepada bangsa dan negara serta dapat berguna bagi agamanya. "Mudah-mudahan semuanya menjadi anak yang baik dan berbakti kepada kedua orang tuanya," tegas Oting [KC-02]***.
Dalam amanatnya Oting menyampaikan bahwa kegiatan bhakto sosial khitanan masal diharapkan dapat menjadi pemicu komponen masyarakat lainnya untuk melaksanakan aktivitas di bidang sosial kemanusiaan.
"Disaat situasi dan kondisi seperti ini tidaklah mudah bisa melaksanakan bhakti sosial khitanan massal seperti ini. Berarti masyarakat Cianjur baik pribadi maupun kelompok, masih dapat menyisihkan dana untuk menolong sesama. Ini mengindikasikan bahwa masyarakat masih memiliki jiwa kegotongroyongan dan kepedulian yang tinggi pada aktivitas sosial," kata Oting.
Menurut Oting, berkhitan merupakan kewajiban yang dibebankan kepada setiap muslim, terlebih yang telah menginjak umur menjelang akil balig. "Kewajiban ini harus dilaksanakan, namun pada kenyataannya tidak seluruh warga muslim mampu menanggung seluruh kepentingan berkhitan, khususnya yang menyangkut biaya," jelasnya.
Pihaknya berharap anak-anak yang dikhitan pada bhakti sosial khitanan massal bisa menjadi anak yang shaleh, beriman dan bertakwa, berbakti kepada kedua orangtuanya, kepada sesamanya, kepada bangsa dan negara serta dapat berguna bagi agamanya. "Mudah-mudahan semuanya menjadi anak yang baik dan berbakti kepada kedua orang tuanya," tegas Oting [KC-02]***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.