BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Kepala BPBD Asep Achmad Suhara: Dampak Pergerakan Tanah Cigedongan Cikalongkulon, 1.215 Jiwa Mengungsi

CIANJUR, [KC].- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Achmad Suhara, melansir data jumlah rumah yang terdampak akibat terjadinya pergerakan tanah di Kampung Cigedongan Desa Mekarmulya Kec. Cikalongkulon, Kab. Cianjur terus bertambah. Hingga Selasa (28/1/2014) jumlah rumah rusak untuk sementara terdata sebanyak 91 rumah. Jumlah itu terdiri dari 76 rumah rusak berat, lima rumah rusak sedang, 10 rumah rusak ringan. Adapun rumah yang terancam terkena dampak pergerakan tanah sebanyak 248 rumah.

"Akibat pergerakan tanah yang kian meluas itu, sampai saat ini setidaknya sebanyak 355 kepala keluarga (KK) sudah mengungsi ketempat yang lebih aman. Kalau ditotal jiwanya mencapai 1.215 yang terbagi 618 laki-laki dan 598 perempuan. Jumlah ini terus bertambah," kata Asep Achmad Suhara.

Lokasi pergerakan tanah tersebut kata Asep sudah tidak layak lagi untu menjadi tempat hunian. Masyarakat yang menempatinya harus direlokasi ketempat yang lebih aman. "Berdasarkan hasil kajian dari Badan Geologi, pergerakan tanah di Kampung Cigedogan terus meluas dan terjadi setiap jam. Untuk itulah warga harus direlokasi agar tidak timbul korban jika terjadi pergerakan tanah yang cukup signifikan," tegasnya.

Mengenai rencana relokasi, pihaknya belum bisa memutuskan, karena semua itu harus dibahas. Hanya saja direncanakan akan mencoba memanfaatkan tanah HGU yang ada di Desa Sukawarna. Karena hingga saat ini persoalan relokasi terkendala lahan. Apalagi kalau melihat jumlah warga yang mencapai ribuan.

Dalam menangani masalah pergerakan tanah di Cikalongkulon, pihaknya juga akan koordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) sesuai dengan instruksi Wakil Gubernur Jabar, Dedy Mizwar. Menurut Asep, Pemprov Jabar akan membantu menangani masalah bencana khususnya pergerakan tanah yang terjadi di Cikalongkulon.

"Kami menerima kabar dari pak Wakil Gubernur bahwa beliau telah menekankan dan telah mengintruksikan intansi pemerintah Provinsi Jabar untuk membantu kami baik hal pendanaan dan penghitungan. Yang terpenting masyarakat harus segera direlokasi agar tidak timbul korban jiwa, mengingat pergerakan tanah yang masih terus berlangsung," ujar Asep [KC-02]***.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.