CIANJUR, [KC].- Agar penyaluran beras untuk rumah tangga miskin (Raskin) tepat sasaran
dan tidak melebihi pagu harga yang telah ditetapkan, Pemkab Cianjur
menggelontorkan dana sekitar Rp 5 milyar untuk biaya distribusi raskin
hingga sampai pada Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) pada
tahun 2014.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Cianjur Sudrajat Laksana mengatakan, dana pendamping dari Pemkab Cianjur tersebut sebagai salah satu upaya agar harga raskin ke tangan masyarakat penerima sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 1.600,- per kilogram. "Selama ini Bulog menyalurkan distribusi raskin itu sampai pada titik distribusi yakni di Desa. Sedangkan dari desa kepengelola ditingkat RT itulah yang seringkali dimanfaatkan oleh oknum untuk mencari keuntungan," kata Sudrajat Laksana.
Untuk itulah Pemkab Cianjur memikirkan distribusi raskin dari desa itu biaya transportasinya ditanggung melalaui APBD. Dengan harapan harga raskin sampai ke RTS-PM masih sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah.
"Harga yang Rp 1.600,- per kilogram itu sampai titik distribusi berarti desa. Lantas ketangan RTS-PM tentu harus memperhitungkan ongkos angkutnya. Tentu jatuhnya akan lebih harganya. Semakin sulit medan akan semakin besar biaya angkutnya. Pemkab berharap sampai RTS-PM harganya tetap makanya digelontorkan biaya pendampingan Rp 5 milyar," katanya.
Sebelumnya, alokasi kebutuhan beras untuk rakyat miskin (Raskin) di Kabupaten Cianjur pada tahun 2014 tidak mengalami perubahan. Jumlahnya dalam setiap bulan dialokasikan mencapai 3.165 ton. Jumlah tersebut disalurkan untuk 360 desa/kelurahan yang tersebar di 32 wilayah kecamatan.
Kepala Subdivre Bulog Cianjur Rizal Mulyawan mengatakan, alokasi raskin tahun 2014 untuk wilayah Kabupaten Cianjur tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Semua itu diberikan berdasarkan data Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) yang diberikan oleh Pemkab Cianjur.
“Jumlahnya masih sama seperti dengan tahun sebelumnya yakni sekitar 3.165 ton setiap bulannya. Jumlah tersebut diperuntukkan bagi RTS-PM yang ada diwilayah 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur,” kata Rizal [KC-02]***.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Cianjur Sudrajat Laksana mengatakan, dana pendamping dari Pemkab Cianjur tersebut sebagai salah satu upaya agar harga raskin ke tangan masyarakat penerima sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 1.600,- per kilogram. "Selama ini Bulog menyalurkan distribusi raskin itu sampai pada titik distribusi yakni di Desa. Sedangkan dari desa kepengelola ditingkat RT itulah yang seringkali dimanfaatkan oleh oknum untuk mencari keuntungan," kata Sudrajat Laksana.
Untuk itulah Pemkab Cianjur memikirkan distribusi raskin dari desa itu biaya transportasinya ditanggung melalaui APBD. Dengan harapan harga raskin sampai ke RTS-PM masih sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah.
"Harga yang Rp 1.600,- per kilogram itu sampai titik distribusi berarti desa. Lantas ketangan RTS-PM tentu harus memperhitungkan ongkos angkutnya. Tentu jatuhnya akan lebih harganya. Semakin sulit medan akan semakin besar biaya angkutnya. Pemkab berharap sampai RTS-PM harganya tetap makanya digelontorkan biaya pendampingan Rp 5 milyar," katanya.
Sebelumnya, alokasi kebutuhan beras untuk rakyat miskin (Raskin) di Kabupaten Cianjur pada tahun 2014 tidak mengalami perubahan. Jumlahnya dalam setiap bulan dialokasikan mencapai 3.165 ton. Jumlah tersebut disalurkan untuk 360 desa/kelurahan yang tersebar di 32 wilayah kecamatan.
Kepala Subdivre Bulog Cianjur Rizal Mulyawan mengatakan, alokasi raskin tahun 2014 untuk wilayah Kabupaten Cianjur tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Semua itu diberikan berdasarkan data Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) yang diberikan oleh Pemkab Cianjur.
“Jumlahnya masih sama seperti dengan tahun sebelumnya yakni sekitar 3.165 ton setiap bulannya. Jumlah tersebut diperuntukkan bagi RTS-PM yang ada diwilayah 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur,” kata Rizal [KC-02]***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.