CIANJUR, [KC].- Kabupaten Cianjur saat ini tengah mengembangkan batik sutra warna alam
dengan ciri khas Cianjur. Meski jumlahnya masih terbatas, batik sutra
warna alam itu cukup diburu oleh masyarakat.
Ketua Lembaga Pengkajian Pengembangan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (LP3EM), Harry Sastra Kusumah mengatakan, setelah berhasil mengembangkan batik dengan ciri khas Cianjur, saat terus membuka peluang pasar batik dengan menggunakan bahan sutra.
"Memang kalau dari segi harga cukup tinggi dibandingkan dengan batik biasa. Tapi kelebihannya batik sutra alam ini lebih kuat dan tahan lama," kata Harry saat ditemui disela kegiatan Rapat Koordinasi Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat di Cipanas, Kamis (27/2/2014).
Namun demikian, pihaknya mengakui bahwa saat ini masih sangat kesulitan untuk mendapatkan bahan baku sutra alam. Hasil produksi sutra alam di Kabupaten Cianjur masih jauh dari target produksi.
"Kita masih menemui kendala dengan bahan baku. Untuk benang saja kita masih impor. Karena produksi kokon bahan benang sutra di Cianjur masih sangat minim," paparnya.
Pihaknya berharap, Pemkab Cianjur bisa mendorong produksi kokon sutra alam di Cianjur agar bisa maju dan berkembang. Produksi yang ada saat ini masih jauh dari harapan.
"Cianjur itu sebenarnya menjadi potensi nasional sutra alam. Bahkan pada tahun 2006 ada Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri tentang sutra alam dalam rangka memenuhi 5 persen kebutuhan dunia yag sama dengan kebutuhan domestik. Namun faktanya hingga saat ini masih jauh. Ini menjadi masalah bagi pengrajin batik sutra alam warna alam di Cianjur," katanya [KC-02]***.
Ketua Lembaga Pengkajian Pengembangan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (LP3EM), Harry Sastra Kusumah mengatakan, setelah berhasil mengembangkan batik dengan ciri khas Cianjur, saat terus membuka peluang pasar batik dengan menggunakan bahan sutra.
"Memang kalau dari segi harga cukup tinggi dibandingkan dengan batik biasa. Tapi kelebihannya batik sutra alam ini lebih kuat dan tahan lama," kata Harry saat ditemui disela kegiatan Rapat Koordinasi Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat di Cipanas, Kamis (27/2/2014).
Namun demikian, pihaknya mengakui bahwa saat ini masih sangat kesulitan untuk mendapatkan bahan baku sutra alam. Hasil produksi sutra alam di Kabupaten Cianjur masih jauh dari target produksi.
"Kita masih menemui kendala dengan bahan baku. Untuk benang saja kita masih impor. Karena produksi kokon bahan benang sutra di Cianjur masih sangat minim," paparnya.
Pihaknya berharap, Pemkab Cianjur bisa mendorong produksi kokon sutra alam di Cianjur agar bisa maju dan berkembang. Produksi yang ada saat ini masih jauh dari harapan.
"Cianjur itu sebenarnya menjadi potensi nasional sutra alam. Bahkan pada tahun 2006 ada Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri tentang sutra alam dalam rangka memenuhi 5 persen kebutuhan dunia yag sama dengan kebutuhan domestik. Namun faktanya hingga saat ini masih jauh. Ini menjadi masalah bagi pengrajin batik sutra alam warna alam di Cianjur," katanya [KC-02]***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.