CIANJUR, [KC].- Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Gatot Subroto, menanggapi dengan sinis isu
akan mundurnya Wakil Bupati Cianjur H. Suranto. Isu tersebut menurut
politikus dari Partai Demokrat tersebut hanya isapan jempol belaka.
"Ini sudah kesekian kalinya saya dengar. Jangan sampai ini jadi lelucon. Maksudnya apa menyebarkan isu ini, kayak anak kecil yang mencari perhatian saja. Kalau sudah bulat mundur ya mundur jangan sampai membuat situasi masyarakat memanas dan keruh," ujar Gatot ketika ditemui para wartawan di gedung DPRD Cianjur, Senin (24/2).
Pihaknya mengaku pernah mengeluarkan statmen keras menentang pengunduran diri Suranto. Sebab Suranto berkontribusi dalam pemenangan pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun 2011 yang diusung Partai Demokrat.
"Saya dulu pernah bilang jika Suranto mundur, dia pengecut. Dia harus mempertanggungjawabkan kepercayaan masyarakat. Masyarakat memilih dia tidak semata-mata seorang wabup. Tapi kalau sudah bulat dan menjadi suatu keputusan ya monggo silahkan. Tapi harus tegas dan jangan dibikin lelucon," ujar Gatot.
Gatot tak mengetahui persis penyebab mencuatnya isu pengunduran diri itu. Hanya saja ia menduga terdapat pengingkaran dalam komitmen politik antara bupati dan wabup. Pasalnya komitmen politik antara bupati dan wabup itu diperbolehkan meskipun terdapat UU yang mengatur tentang tugas, wewenang, dan kewajibannya. Apalagi komitmen antarkeduanya itu biasanya untuk membangun daerah yang dipimpinnya.
"Pilkada itu kan satu paket, sama-sama dipilih rakyat. Misalnya Anda jadi bupati gara-gara biaya saya, Anda jadi wabup gara-gara saya ngetop. Ahirnya mereka punya legitimasi sama karena dipilih rakyat sehingga ada deal politik agar menghindari konflik. Karena itu kalau memang seperti, selesaikan dengan baik dan jantan. Kalau memang ada suatu komitmen yang dilanggar harusnya saling mengingatkan. Kalau tidak ada titik temu ambil jalan masing-masing," ujar Gatot [KC-02}***.
"Ini sudah kesekian kalinya saya dengar. Jangan sampai ini jadi lelucon. Maksudnya apa menyebarkan isu ini, kayak anak kecil yang mencari perhatian saja. Kalau sudah bulat mundur ya mundur jangan sampai membuat situasi masyarakat memanas dan keruh," ujar Gatot ketika ditemui para wartawan di gedung DPRD Cianjur, Senin (24/2).
Pihaknya mengaku pernah mengeluarkan statmen keras menentang pengunduran diri Suranto. Sebab Suranto berkontribusi dalam pemenangan pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun 2011 yang diusung Partai Demokrat.
"Saya dulu pernah bilang jika Suranto mundur, dia pengecut. Dia harus mempertanggungjawabkan kepercayaan masyarakat. Masyarakat memilih dia tidak semata-mata seorang wabup. Tapi kalau sudah bulat dan menjadi suatu keputusan ya monggo silahkan. Tapi harus tegas dan jangan dibikin lelucon," ujar Gatot.
Gatot tak mengetahui persis penyebab mencuatnya isu pengunduran diri itu. Hanya saja ia menduga terdapat pengingkaran dalam komitmen politik antara bupati dan wabup. Pasalnya komitmen politik antara bupati dan wabup itu diperbolehkan meskipun terdapat UU yang mengatur tentang tugas, wewenang, dan kewajibannya. Apalagi komitmen antarkeduanya itu biasanya untuk membangun daerah yang dipimpinnya.
"Pilkada itu kan satu paket, sama-sama dipilih rakyat. Misalnya Anda jadi bupati gara-gara biaya saya, Anda jadi wabup gara-gara saya ngetop. Ahirnya mereka punya legitimasi sama karena dipilih rakyat sehingga ada deal politik agar menghindari konflik. Karena itu kalau memang seperti, selesaikan dengan baik dan jantan. Kalau memang ada suatu komitmen yang dilanggar harusnya saling mengingatkan. Kalau tidak ada titik temu ambil jalan masing-masing," ujar Gatot [KC-02}***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.