CIANJUR, [KC].- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur, KH R Abdul Halim,
membantah terjadinya keretakan antara Bupati dan Wakil Bupati. Kalau
pun terjadi kesalahpahaman menurut sesepuh ulama' Cianjur itu merupakan
hal yang biasa. Seperti misalnya dalam penugasan, disposisi bupati yang
seharus disposisi tugas ke wabub, tapi disampaikan ke Sekda atau staf
ahli.
"Saya rasa tidak ada masalah apa-apa antara bupati dan wabub. Saya tidak dengar kalau ada masalah apalagi kalau terjadi keretakan sampai wabub mau mundur. Saya sendiri tidak pernah melihat perpecahan seperti suami istri antara keduanya. Karena ketika saya undang kedunya selalu ada dan tidak ada masalah," kata Abdul Halim yang disebut-sebut sebagai salah satu yang berupaya mendamaikan bupati dan wabub.
Meski mengaku tidak ada masalah antara bupati dan wabub, pria yang akrab disapa ajengan Lim itu mengakui kalau Suranto sempat berkeluh kesah tentang tugas dan wewenangnya selama menjadi wabup. Namun ia menasehatinya terkait dengan keluhan yang sempat diceritakan sekitar setahun yang lalu itu.
"Memang sempat menyampaikan masalah tugasnya. Tapi waktu itu sudah saya sampaikan bahwa itu merupakan hal yang biasa dan dia juga memahami jika bupati bisa menunjuk siapa saja. Itu juga bukan hal prinsip," ujar ajengan Lim.
Kalau ternyata kabar mundurnya wabub benar, pihaknya akan mendatanginya untuk meminta alasannya. "Saya akan sampaikan ke wabub bahwa mundur itu bukan cara yang mendidik. Kecuali memang karena sakit. Saya bisa mempertemukan kalau memang betul. Karena saya punya kewajiban sebagai orang tua. Kalau dulu waktu baru diangkat saya memaklumi karena dulu Suranto lebih sering mengurus orang sakit dan itu sudah tidak ada masalah lagi," kata Abdul Halim seraya menelpon wabub dan dari pembicaraanya tidak ada masalah apa-apa [KC-02]***.
"Saya rasa tidak ada masalah apa-apa antara bupati dan wabub. Saya tidak dengar kalau ada masalah apalagi kalau terjadi keretakan sampai wabub mau mundur. Saya sendiri tidak pernah melihat perpecahan seperti suami istri antara keduanya. Karena ketika saya undang kedunya selalu ada dan tidak ada masalah," kata Abdul Halim yang disebut-sebut sebagai salah satu yang berupaya mendamaikan bupati dan wabub.
Meski mengaku tidak ada masalah antara bupati dan wabub, pria yang akrab disapa ajengan Lim itu mengakui kalau Suranto sempat berkeluh kesah tentang tugas dan wewenangnya selama menjadi wabup. Namun ia menasehatinya terkait dengan keluhan yang sempat diceritakan sekitar setahun yang lalu itu.
"Memang sempat menyampaikan masalah tugasnya. Tapi waktu itu sudah saya sampaikan bahwa itu merupakan hal yang biasa dan dia juga memahami jika bupati bisa menunjuk siapa saja. Itu juga bukan hal prinsip," ujar ajengan Lim.
Kalau ternyata kabar mundurnya wabub benar, pihaknya akan mendatanginya untuk meminta alasannya. "Saya akan sampaikan ke wabub bahwa mundur itu bukan cara yang mendidik. Kecuali memang karena sakit. Saya bisa mempertemukan kalau memang betul. Karena saya punya kewajiban sebagai orang tua. Kalau dulu waktu baru diangkat saya memaklumi karena dulu Suranto lebih sering mengurus orang sakit dan itu sudah tidak ada masalah lagi," kata Abdul Halim seraya menelpon wabub dan dari pembicaraanya tidak ada masalah apa-apa [KC-02]***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.