CIANJUR, [KC].- Kerusakan infrastruktur jalan dibeberapa titik dikawasan wisata Cipanas disesalkan oleh para pengusaha. Pasalnya rusaknya infrastruktur jalan tersebut berdampak luas terhadap jumlah kunjungan wisata kedaerah yang dikenal sebagai kota dolar itu.
"Sebagai pelaku wisata tentu menginginkan sarana infrastruktur menuju kawasan wisata itu baik. Karena ini menjadi sarana utama untul meingkatkan jumlah kunjungan. Kalau infrastrukturnya kurang baik, jelas sangat berdampak pada jumlah kunjungan dan berpengaruh pada iklim wisata yang ada," kata Estate Manager Kota Bunga Cipanas, Franky Komonang saat ditemui dilokasi Kota Bunga, Minggu (16/2/2014).
Dikatakan Franky, saat ini kondisi infrastruktur jalan disejumlah titik yang menuju kawasan wisata kondisinya rusak. Banyak lubang jalan yang menganga dan membahayakan para pengguna jalan. Kondisi tersebut diperparah dengan kurang berfungsinya drainase sehingga jika hujan turun jalan penuh dengan air dan sangat berbahaya bagi pengendara yang melintas.
"Ini tidak bisa dibiarkan, kalau Pemkab Cianjur peduli terhadap iklim wisata. Apalagi Cipanas selama ini dikenal sebagai lumbung Pendapatan Asli Daerah (PAD), tentu hal yang sangat wajar jika mendapatkan perhatian lebih terutama mengenai pembangunan infrastruktur," katanya.
Kendati demikian pihaknya mengakui ada pembangunan infrastruktur jalan meski tidak menyeluruh. Justru dengan kondisi seperti itu memunculkan prasangka yang kurang baik. Perbaikan jalan sebatas sebagai kegiatan rutin.
"Ibarat seperti Pantura saja, jalan rusak diperbaiki lagi, rusak lagi diperbaiki lagi. Seharusnya selain memperbaiki juga harus dilakukan perbaikan lainya seperti saluran drainasenya. Kalau drainasenya tidak dibangun dan hanya jalannya saja, akan selamanya. Kita harapkan Pemkab Cianjur memperhatikan itu," katanya.
Secara terpisah Sekretaris Forum Pengusaha dan Masyarakat Kawasan Wisata Cipanas Edi Ruswandi (47) mengatakan, perhatian Pemkab Cianjur terhadap pembangunan infrastruktur jalan di kaqasan wisata Cipanas sampai saat ini masih sangat minim. Kalau ada pembangunan, hal itu dirasakan tidak sebanding dengan kontribusi yang diberikan dari kawasan wisata Cipanas.
"Kawasan Cipanas (Pacet-Cipanas-Sularesmi) itu penyumpang PAD terbesar buat Kabupaten Cianjur. Setengahnya lebih memberikan kontribusi dibandingkan dengan wilayah lainnya. Tapi perhatiannya dari Pemkab Cianjur masih sangat minim. Banyak infrastruktur jalan yang dibiarkan rusak," kata Edi saat dihubungi terpisah.
Pihaknya mengaku bersama sejumlah pengusaha pernah mendatangi gedung DPRD Cianjur untuk menyampaikan aspirasi para pengusaha dan masyarakat terkait rusaknya jalan beberapa waktu silam. Hanya saja aspirasi tersebut sampai saat ini belum terealisasi dengan baik.
"Semestinya kalau Pemkab Cianjur peduli dengan kawasan wisata Cipanas harus memberikan perhatian lebih dan itu sangat wajar. Jangan hanya mengeruk PADnya, tapi timbal baliknya minim. Majunya investasi pariwisata itu tidak bisa dilepaskan dengan baiknya infrastruktur jalan," katanya.
Pihaknya berharap, Pemkab Cianjur bisa lebih peka lagi dengan kondisi yang terjadi saat ini di Cipanas. "Masyarakat dikawasan Cipanas sampai saat ini masih cukup sabar. Jangan sampai membuat masyarakat marah dan menempuh caranya sendiri," paparnya [KC-02]***.
"Sebagai pelaku wisata tentu menginginkan sarana infrastruktur menuju kawasan wisata itu baik. Karena ini menjadi sarana utama untul meingkatkan jumlah kunjungan. Kalau infrastrukturnya kurang baik, jelas sangat berdampak pada jumlah kunjungan dan berpengaruh pada iklim wisata yang ada," kata Estate Manager Kota Bunga Cipanas, Franky Komonang saat ditemui dilokasi Kota Bunga, Minggu (16/2/2014).
Dikatakan Franky, saat ini kondisi infrastruktur jalan disejumlah titik yang menuju kawasan wisata kondisinya rusak. Banyak lubang jalan yang menganga dan membahayakan para pengguna jalan. Kondisi tersebut diperparah dengan kurang berfungsinya drainase sehingga jika hujan turun jalan penuh dengan air dan sangat berbahaya bagi pengendara yang melintas.
"Ini tidak bisa dibiarkan, kalau Pemkab Cianjur peduli terhadap iklim wisata. Apalagi Cipanas selama ini dikenal sebagai lumbung Pendapatan Asli Daerah (PAD), tentu hal yang sangat wajar jika mendapatkan perhatian lebih terutama mengenai pembangunan infrastruktur," katanya.
Kendati demikian pihaknya mengakui ada pembangunan infrastruktur jalan meski tidak menyeluruh. Justru dengan kondisi seperti itu memunculkan prasangka yang kurang baik. Perbaikan jalan sebatas sebagai kegiatan rutin.
"Ibarat seperti Pantura saja, jalan rusak diperbaiki lagi, rusak lagi diperbaiki lagi. Seharusnya selain memperbaiki juga harus dilakukan perbaikan lainya seperti saluran drainasenya. Kalau drainasenya tidak dibangun dan hanya jalannya saja, akan selamanya. Kita harapkan Pemkab Cianjur memperhatikan itu," katanya.
Secara terpisah Sekretaris Forum Pengusaha dan Masyarakat Kawasan Wisata Cipanas Edi Ruswandi (47) mengatakan, perhatian Pemkab Cianjur terhadap pembangunan infrastruktur jalan di kaqasan wisata Cipanas sampai saat ini masih sangat minim. Kalau ada pembangunan, hal itu dirasakan tidak sebanding dengan kontribusi yang diberikan dari kawasan wisata Cipanas.
"Kawasan Cipanas (Pacet-Cipanas-Sularesmi) itu penyumpang PAD terbesar buat Kabupaten Cianjur. Setengahnya lebih memberikan kontribusi dibandingkan dengan wilayah lainnya. Tapi perhatiannya dari Pemkab Cianjur masih sangat minim. Banyak infrastruktur jalan yang dibiarkan rusak," kata Edi saat dihubungi terpisah.
Pihaknya mengaku bersama sejumlah pengusaha pernah mendatangi gedung DPRD Cianjur untuk menyampaikan aspirasi para pengusaha dan masyarakat terkait rusaknya jalan beberapa waktu silam. Hanya saja aspirasi tersebut sampai saat ini belum terealisasi dengan baik.
"Semestinya kalau Pemkab Cianjur peduli dengan kawasan wisata Cipanas harus memberikan perhatian lebih dan itu sangat wajar. Jangan hanya mengeruk PADnya, tapi timbal baliknya minim. Majunya investasi pariwisata itu tidak bisa dilepaskan dengan baiknya infrastruktur jalan," katanya.
Pihaknya berharap, Pemkab Cianjur bisa lebih peka lagi dengan kondisi yang terjadi saat ini di Cipanas. "Masyarakat dikawasan Cipanas sampai saat ini masih cukup sabar. Jangan sampai membuat masyarakat marah dan menempuh caranya sendiri," paparnya [KC-02]***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.