BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Tim Gabungan Intelejen Grebeg Organisasi Yang Kenakan Seragam Mirip TNI

CIANJUR, [KC].- Tim gabungan Intelejen dari berbagai kesatuan menggerebek sebuah rumah di Kampung Babakan RT 04/RW 02, Desa Sukarama Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur, Kamis (20/2/2014). Rumah tersebut diduga menjadi markas pelatihan sebuah organisasi yang mengatasnamakan Batalyon Serbaguna (Yon Serna) Tri Kora.

Dari lokasi penggerebekan petugas berhasil mengamankan dua orang yakni H. Wahyu warga setempat selaku komandannya atau pimpinan dan Yusuf warga Poso sebagi penghubung. Selain itu juga berhasil mengamankan sejumlah atribut mirip yang dikenalan TNI berupa seragam 40 stel, pistol mainan dan lainya.

Pasi Intel Kodim 0608 Cianjur, Kapten Inf Edi Surono, melalui Bati (Bintara Tinggi) Intel Kodim 0608 Cianjur, Peltu Mamad, mengatakan, penggerebekan tersebut merupakan tindak lanjut dari informasi intelejen yang diterimanya. Saat itu ada pengaduan dari masyarakat yang menyatakan sering melihat sejumlah orang berseragam TNI. Keberadaanya dianggap meresahkan karena tindakannya yang berupa mencaplok lahan warga.

"Kita tindak lanjuti informasi itu dengan mengumpulkan beberapa keterangan. Setelah kita yakin benar adanya kita secara bersama-sama melakukan penggerebekan. Di lokasi kami menyergap tujuh orang, dua di antaranya merupakan atasan yang merupakan pimpinan," ujar Mamad ketika ditemui di Markas Kodim 0608 Cianjur, Jalan Siliwangi, Jumat (21/2).

Hasil pengembangan dan data yang diperoleh lokasi yang diduga menjadi tempat latihan militer itu merupakan tempat sekelompok orang yang mengatasnamakan diri sebagai Batalyon Serbaguna (Yon Serna) Tri Kora. Setelah ditelusuri ternyata Yon Serna Trikora diketahui sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bermarkas di Jakarta.

"Kita cek melalui telpon orang yang disebut sebagai pimpinan pusatnya dan kita tanyakan aktivitasnya di Cianjur, ternyata legalitasnya diragukan bahkan pimpinan yang disebut-sebut itu memerintahkan untuk menangkapnya, karena yang di Cianjur bukan anggotanya," katanya.

Diakui Mamad, kegiatan kelompok yang beranggotakan sekitar 20 orang itu kerap menggunakan seragam TNI AD lengkap mulai dari kepala hingga kakinya dalam kegiatan sehari-harinya. Bahkan layaknya TNI, mereka juga melakukan kegiatan baris berbaris (PBB). "Anehnya cara merekrut anggotanya, mereka disuruh membayar Rp 250 ribu, uang itu dipergunakan untuk membeli seragam dan perlengkapan lainnya," katanya.

Untuk pengusutan lebih lanjut, kedua orang yang diamankan itu diserahkan ke Polres Cianjur berikut barang buktinya. Namun lantaran dianggap tidak ada unsur pidananya Polres kembali mengembalikan kedua orang yang sempat diamankan itu.

"Kita akan terus memantau aktivitasnya, karena kegiatannya ada indikasi lebih ke arah negatif. Contohnya seperti merebut tanah orang dan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Bahkan berdasarkan telpon yang sempat kita amankan ada seorang TKI di Malaysia mengaku menjadi korban," katanya.

‪Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti, melalui Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Gito, mengatakan, tidak menemukan pelanggaran hukum dalam kegiatan yang dilakukan Yon Serna Tri Kora. Dua pimpinan Yon Serna Tri Kora itu pun dikembalikan ke pihak Kodim 0608 Cianjur.

"Laporan itu baru sampai ke satuan intelkam dan belum sampai ke kami karena memang tidak ditemukan pelanggaran. Kalaupun ada informasi mereka melakukan tindak pidana, kami meminta pihak yang dirugikan segera melaporkan kepada kami. Karena ini belum ada unsurnya, kita kembalikan keduanya," ujar Gito singkat [KC-02]***.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.