CIANJUR, [KC].- Keinginan Pemkab Cianjur untuk menjadikan tiket masuk kawasan wisata
Cibodas (KWC) menjadi satu atap, hingga kini masih belum bisa
terlaksana. Pihak Kebun Raya Cibodas-LIPI masih bersikeukeuh menolak
disatukan tiket masuk.
Berdasarkan pantauan, saat ini ada tiga retribusi yang dipungut saat pengunjung ingin masuk Cibodas. Dipintu pertama pengunjung harus membayar biaya masuk KWC. Selanjutnya pengunjung yang menggunakan kendaraan harus membayar parkir dan setelah itu harus membayar ticket masuk Kebun Raya Cibodas-LIPI atau objek lainya.
Adanya tiga tempat pembayaran itulah yang selama ini dikeluhkan oleh para pengunjung yang datang baik dari lokal Cianjur maupun dari luar Cianjur. Pemkab Cianjur sudah berupaya untuk menjadikan pelayanan ticket masuk KWC itu satu pintu, namun hingga kini masih belum bisa terealisasi.
"Pemkab Cianjur sudah berupaya untuk mempersatukan pembayaran ritribusi ticket masuk itu satu pintu. Tapi sampai saat ini masih terbentur masalah tenaga kerja. Kalau disatukan dikemanakan tenaga kerjanya. Tapi saat tenaga kerja kita diserahkan ke Kebun Raya Cibodas tidak mau. Mungkin karena operasionalnya yang sudah dihitung. Sampai saat ini belum ketemu, sudah kearah sana. Enaknya memang hanya sekali bayar," kata Wakil Bupati Cianjur H. Suranto saat ditemui di gedung PC Nahdhatul Ulama (NU) Cianjur di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jum'at (21/2/2014).
Diakui Suranto, selama ini retribusi yang masuk ke Pemkab Cianjur baru dari parkir dan ticket KWC. Dalam satu tahun jumlahnya hampir mencapai Rp 1 milyar. "Selama ini Pemkab hanya mengandalkan kawasan dan parkir saja. Kalau LIPI sendiri belum ada masukan ke Pemda. Meski tidak masuk, ini sektor pariwisata, kita melihat peluang lapangan pekerjaan dan parkir," katanya.
Untuk itulah sebagai kawasan wisata yang menjadi andalan Pemkab Cianjur dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor wisata perlu dilakukan penataan agar pengunjung bisa lebih nyaman. Berbagai upaya terus dilakukan, salah satunya pembenahan sarana dan prasarana.
"Untuk ticket masuk idialnya dilakukan satu atap, untuk mempermudah pengunjung. Tapi karena belum ada titik temu, saat ini masih berjalan dengan tiga ticket pembayaran. Tapi kita terus berupaya untuk mengarah kesana," katanya [KC-02]**
Berdasarkan pantauan, saat ini ada tiga retribusi yang dipungut saat pengunjung ingin masuk Cibodas. Dipintu pertama pengunjung harus membayar biaya masuk KWC. Selanjutnya pengunjung yang menggunakan kendaraan harus membayar parkir dan setelah itu harus membayar ticket masuk Kebun Raya Cibodas-LIPI atau objek lainya.
Adanya tiga tempat pembayaran itulah yang selama ini dikeluhkan oleh para pengunjung yang datang baik dari lokal Cianjur maupun dari luar Cianjur. Pemkab Cianjur sudah berupaya untuk menjadikan pelayanan ticket masuk KWC itu satu pintu, namun hingga kini masih belum bisa terealisasi.
"Pemkab Cianjur sudah berupaya untuk mempersatukan pembayaran ritribusi ticket masuk itu satu pintu. Tapi sampai saat ini masih terbentur masalah tenaga kerja. Kalau disatukan dikemanakan tenaga kerjanya. Tapi saat tenaga kerja kita diserahkan ke Kebun Raya Cibodas tidak mau. Mungkin karena operasionalnya yang sudah dihitung. Sampai saat ini belum ketemu, sudah kearah sana. Enaknya memang hanya sekali bayar," kata Wakil Bupati Cianjur H. Suranto saat ditemui di gedung PC Nahdhatul Ulama (NU) Cianjur di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jum'at (21/2/2014).
Diakui Suranto, selama ini retribusi yang masuk ke Pemkab Cianjur baru dari parkir dan ticket KWC. Dalam satu tahun jumlahnya hampir mencapai Rp 1 milyar. "Selama ini Pemkab hanya mengandalkan kawasan dan parkir saja. Kalau LIPI sendiri belum ada masukan ke Pemda. Meski tidak masuk, ini sektor pariwisata, kita melihat peluang lapangan pekerjaan dan parkir," katanya.
Untuk itulah sebagai kawasan wisata yang menjadi andalan Pemkab Cianjur dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor wisata perlu dilakukan penataan agar pengunjung bisa lebih nyaman. Berbagai upaya terus dilakukan, salah satunya pembenahan sarana dan prasarana.
"Untuk ticket masuk idialnya dilakukan satu atap, untuk mempermudah pengunjung. Tapi karena belum ada titik temu, saat ini masih berjalan dengan tiga ticket pembayaran. Tapi kita terus berupaya untuk mengarah kesana," katanya [KC-02]**
Comments1
Yg jelas mah pemda takut sama preman sekelas BAH UDIN,dia( bah udin)yg menguasai pintu masuk pertama ke taman cibodas.kalian pemda itu PEMERINTAH masa takut ama preman yang jelas jelas salah....dasar pemda pengecut ....kalau ada niat mah tiket taman cibodas pasti bisa satu atap....yang jelas mah kalian pemda cianjur takut sama preman sekelas bah udin( penguasa pintu pertama cibodas)
ReplyDeleteTerima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.