CIANJUR, [KC].- Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Cianjur pada Sabtu (29/3/2014) malam mengakibatkan terjadinya pergeseran tanah di Desa Cihea Kecamatan Haurwangi (Hawai) Kabupaten Cianjur. Akibatnya dua rumah warga mengalami rusak berat dan sebuah jembatan penghubung desa putus.
Kedua rumah yang mengalami rusak berat tersebut diantaranya milik Tanu (53) di Kampung Muara RT 03/RW 06 Desa Cihea dan rumah milik Ade (46) di Kampung Sampih RT 02/RW 07 Desa Cihea. Kedua rumah tersebut sudah tidak layak huni lagi. Selain beberapa bagian bangunannya hancur, rumah tersebut nyaris roboh.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Penghuni rumah yang rumahnya rusak berat akibat pergeseran tanah diungsikan ketempat yang lebih aman. Sejumlah aparat kepolisian dan desa serta kecamatan telah mendatangi lokasi kejadian dan membantu warga yang menjadi korban.
Peristiwa pergerakan tanah di dua lokasi tersebut terjadi hampir bersamaan. Di Kampung Muara terjadi sekitar pukul 20.00 WIB yang mengakibatkan rumah milik Tani tembok dindingnya retak-retak dan lantai rumah retak serta kayu atap bagian belakang rumah condong ke belakang.
Sedangkan pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Sampih terjadi sekira pukul 22.00 WIB. Akibatnya rumah milik Ade mengalami retak- retak di dinding serta laintai. Tiang rumah miring akibat pergeseran tanah sepanjang 45 meter dengan lebar 30-40 cm.
Sementara jembatan desa yang menghubungkan antar kampung di Kampung Pasangrahan RT 02/ RW 05 Desa Cihea Kecamatan Haurwangi juga terputus akibat meluapnya sungai Cihea. Jembatan sepanjang 45 meter itu terbawa hanyut oleh derasnya arus sungai.
"Kami langsung terjun kelokasi, kami kerahkan anggota untuk membantu masyarakat yang memerlukan penanganan segera setelah kami melakukan koordinasi dengan pihak pemerintahan setempat," kata Kapolres Cianjur AKBP Dedy Kusuma Bakti melalui Kasubag Humas AKP Achmad Suprijatna, Minggu (30/3/2014) [KC-02]***.
Kedua rumah yang mengalami rusak berat tersebut diantaranya milik Tanu (53) di Kampung Muara RT 03/RW 06 Desa Cihea dan rumah milik Ade (46) di Kampung Sampih RT 02/RW 07 Desa Cihea. Kedua rumah tersebut sudah tidak layak huni lagi. Selain beberapa bagian bangunannya hancur, rumah tersebut nyaris roboh.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Penghuni rumah yang rumahnya rusak berat akibat pergeseran tanah diungsikan ketempat yang lebih aman. Sejumlah aparat kepolisian dan desa serta kecamatan telah mendatangi lokasi kejadian dan membantu warga yang menjadi korban.
Peristiwa pergerakan tanah di dua lokasi tersebut terjadi hampir bersamaan. Di Kampung Muara terjadi sekitar pukul 20.00 WIB yang mengakibatkan rumah milik Tani tembok dindingnya retak-retak dan lantai rumah retak serta kayu atap bagian belakang rumah condong ke belakang.
Sedangkan pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Sampih terjadi sekira pukul 22.00 WIB. Akibatnya rumah milik Ade mengalami retak- retak di dinding serta laintai. Tiang rumah miring akibat pergeseran tanah sepanjang 45 meter dengan lebar 30-40 cm.
Sementara jembatan desa yang menghubungkan antar kampung di Kampung Pasangrahan RT 02/ RW 05 Desa Cihea Kecamatan Haurwangi juga terputus akibat meluapnya sungai Cihea. Jembatan sepanjang 45 meter itu terbawa hanyut oleh derasnya arus sungai.
"Kami langsung terjun kelokasi, kami kerahkan anggota untuk membantu masyarakat yang memerlukan penanganan segera setelah kami melakukan koordinasi dengan pihak pemerintahan setempat," kata Kapolres Cianjur AKBP Dedy Kusuma Bakti melalui Kasubag Humas AKP Achmad Suprijatna, Minggu (30/3/2014) [KC-02]***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.