CIANJUR, [KC].- Dengan selalu memelihara lingkungan sekitar perbukitan dan bantaran sungai, kita dapat menikmati hidup bersama alam tanpa harus merusak alam itu sendiri. Alam dan bencana tidaklah akan memberikan musibah apabila kita semua senantiasa terus menjaga kelestarian hutan dan sungai.
Demikian ditegaskan Wakil Bupati Cianjur, dr. H. Suranto, saat
meninjau beberapa jembatan yang merupakan akses utama warga desa antara desa Neglasari yang berbatasan dengan desa Sukaratu di Kecamatan Bojongpicung, kemarin. Turut mendampingi Suranto, Camat Bojongpicung, Hendri Prasetyadhi serta Kepala Desa Neglasari, Onang Sobandi serta perwakilan Dinas Bina Marga, Oscar Rinaldi.
"Tidak hanya jembatan rusak, longsoran yang diawali hujan deras mengakibatkan retakan tanah dan mengakibatkan longsor menimpa rumah warga sekitar. Warga yang rumahnya tepat dibantaran sungai untuk selalu saling mengingatkan agar tidak membuang sampah ke sungai atau kali dan memperhatikan luapan air sungai serta perlu memikirkan kembali dampak dari penggunaan bantaran sungai untuk membuat atau mendirikan bangunan atau rumah tinggal," kata Suranto.
Kades Neglasari mengakui, fasilitas jalan untuk memudahkan aktivitas warga desa menjadi sedikit terhambat karena setiap melintasi jembatan tersebut warga haruslah lebih berhati-hati karena rusaknya jembatan yang terkena dampak air yang meluap. "Jelas sedikit banyak rusaknya jembatan ini mengganggu aktivitas warga," katanya.
Pihaknya berharap, pemerintah dapat secepatkan memberikan solusi dengan segera memperbaiki jembatan yang rusak. Terjadinya longsor dan banjir secara tiba-tiba beberapa waktu lalu di Kecamatan Bojongpicung dan Haurwangi yang telah menelan kerugian materi warga setempat.
"Apabila warga mengetahui dampak dari penggundulan hutan, membuang
sampah ke kali serta penyempitan bibir sungai. Solusi menahan kekuatan air hujan yang saat ini berjalan dengan cuaca ekstrim dapat tertolong apabila perbukitan, pengunungan sekitar pertanian warga setempat dengan mengganti tanaman keras seperti pohon-pohon yang dapat menampung resapan air di perbukitan," katanya.
Camat Bojongpicung, Hendri Prasetyadhi menjelaskan, bahwa kejadian yang melanda di dua kecamatan yang berdampingan tersebut telah mengakibatkan beberapa barang harta benda terbawa arus air dengan debet air mencapai tumit orang dewasa yang merendam separuh rumahnya yang posisi rumahnya dipinggir sungai.
"Banjir yang terjadi di malam senin tanggal 6 april lalu telah mengakibatkan juga erosi beberapa meter sehingga mengakibatkan rusaknya tiga jembatan yang menghubungkan Desa Neglasari dengan Desa Sukaratu, sehingga warga masyarakat harus lebih hati-hati apabila melintasi jembatan tersebut," tegasnya [KC-02].***
Demikian ditegaskan Wakil Bupati Cianjur, dr. H. Suranto, saat
meninjau beberapa jembatan yang merupakan akses utama warga desa antara desa Neglasari yang berbatasan dengan desa Sukaratu di Kecamatan Bojongpicung, kemarin. Turut mendampingi Suranto, Camat Bojongpicung, Hendri Prasetyadhi serta Kepala Desa Neglasari, Onang Sobandi serta perwakilan Dinas Bina Marga, Oscar Rinaldi.
"Tidak hanya jembatan rusak, longsoran yang diawali hujan deras mengakibatkan retakan tanah dan mengakibatkan longsor menimpa rumah warga sekitar. Warga yang rumahnya tepat dibantaran sungai untuk selalu saling mengingatkan agar tidak membuang sampah ke sungai atau kali dan memperhatikan luapan air sungai serta perlu memikirkan kembali dampak dari penggunaan bantaran sungai untuk membuat atau mendirikan bangunan atau rumah tinggal," kata Suranto.
Kades Neglasari mengakui, fasilitas jalan untuk memudahkan aktivitas warga desa menjadi sedikit terhambat karena setiap melintasi jembatan tersebut warga haruslah lebih berhati-hati karena rusaknya jembatan yang terkena dampak air yang meluap. "Jelas sedikit banyak rusaknya jembatan ini mengganggu aktivitas warga," katanya.
Pihaknya berharap, pemerintah dapat secepatkan memberikan solusi dengan segera memperbaiki jembatan yang rusak. Terjadinya longsor dan banjir secara tiba-tiba beberapa waktu lalu di Kecamatan Bojongpicung dan Haurwangi yang telah menelan kerugian materi warga setempat.
"Apabila warga mengetahui dampak dari penggundulan hutan, membuang
sampah ke kali serta penyempitan bibir sungai. Solusi menahan kekuatan air hujan yang saat ini berjalan dengan cuaca ekstrim dapat tertolong apabila perbukitan, pengunungan sekitar pertanian warga setempat dengan mengganti tanaman keras seperti pohon-pohon yang dapat menampung resapan air di perbukitan," katanya.
Camat Bojongpicung, Hendri Prasetyadhi menjelaskan, bahwa kejadian yang melanda di dua kecamatan yang berdampingan tersebut telah mengakibatkan beberapa barang harta benda terbawa arus air dengan debet air mencapai tumit orang dewasa yang merendam separuh rumahnya yang posisi rumahnya dipinggir sungai.
"Banjir yang terjadi di malam senin tanggal 6 april lalu telah mengakibatkan juga erosi beberapa meter sehingga mengakibatkan rusaknya tiga jembatan yang menghubungkan Desa Neglasari dengan Desa Sukaratu, sehingga warga masyarakat harus lebih hati-hati apabila melintasi jembatan tersebut," tegasnya [KC-02].***
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.