BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

210 Pekerja Anak Akan Dikembalikan ke Bangku Pendidikan

CIANJUR, [KC].- Sebanyak 210 pekerja anak dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Cianjur ditarik untuk diberikan motivasi selama satu bulan di shelter terhitung sejak Rabu (21/5). Mereka nantinya akan dikembalikan ke bangku pendidikan sesuai dengan kelompok usianya.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur H. Sumitra didampingi Kepala Bidang Bina Perlindungan Ketenagakerjaan Tantan Nurhasan mengatakan, penarikan pekerja anak untuk dikembalikan ke bangku pendidikan tersebut dilakukan setelah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) memberikan quota untuk menarik pekerja anak.

"Pada tahun 2014 ini kami mendapatkan quota sebanyak 210 anak yang terbagi dalam tujuh shelter. Masing-masing shelter berjumlah 30 anak." kata Sumitra saat dihubungi, Rabu (21/5).

Menurut Sumitra, para pekerja anak yang ditarik tersebut berusia antara 9-17 tahun. Mereka merupakan anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu dan mengalami putus sekolah. Para pekerja anak tersebut berasal dari sejumlah wilayah di Kabupaten Cianjur.

"Selama satu bulan di shelter mereka akan diberi motivasi agar terangsang kembali untuk kembali ke dunia pendidikan. Selama dishelter, kebutuhannya seperti makan, dijamin oleh pemerintah. Mereka hanya untuk belajar," katannya.

Adapun lokasi shelter yang digunakan untuk para pekerja anak tersebut terbagi dalam tiga tempat. Diantaranya tiga shelter berada di Ponpes Darurohman Ciroyom, Karangtengah. Dua shelter berad di Ponpes Al Istiqomah Langensari, Karangtengah dan dua shelter berada di Ponpes Al Huda Cibeber.

21 Pendamping
Untuk mendampingi para pekerja anak selama di shelter maupun pasca shelter, telah direkrut sebanyak 21 pendamping. Mereka bertugas mendampingi anak termasuk membantu menyiapkan kebutuhan anak baik selama pra shelter maupun pasca shelter.

"Para pendamping ini bisa dibilang sebagai pengganti orang tua mereka (pekerja anak-red), karena melayani semua kebutuhan anak, sampai masalah jajannya juga minta kepada pendamping. Tugas mereka sangat berat, karena harus selalu dekat dengan anak," kata Sumitra.

Selaian pendamping, dalam memberikan motivasi kepada para pekerja anak, juga direkrut para tutor. Mereka tugasnya memberikan bahan ajar kepada pekerja anak agar mengingat kembali suasana waktu dibangku belajar.

"Hanya bedanya kalau tutor tidak selalu stanby di shelter, mereka memberikan materi kepada pekerja anak sesuai dengan tingkat kebutuhannya," paparnya [KC-02]***.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.