CIANJUR, [KC].- Untuk mencegah peredaran narkoba masuk ke kalangan pelajar, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cianjur terus gencar melakukan sosialisasi baaya narkoba kepada kalangan pelajar. Kali ini yang akan menjadi sasaran adalah 13 sekolah di sekitar Kabupaten Cianjur.
Kepala BNNK Cianjur, Hendrik mengatakan, sosialisasi bahaya narkoba dikalangan pelajar tingkat SMP, SMA itu bukan yang pertama kalinya. Kegiatan tersebut merupakan program lanjutan yang sebelumnya telah dilaksanakan. Targetnya 72 sekolah pada tahun 2014 ini bisa tersambangi sebagai upaya menyebarluaskan informasi yang detail dan menyeluruh mengenai pencegahan dan penanggulangan narkoba.
"Sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba ini sudah menjadi bagian dari rencana aksi daerah yang bekerjasama dengan sejumlah dinas atau OPD, seperti BKPPD, Dinkes, Disdik dan Dinsos," tutur Hendrik saat disambangi di kantornya.
Pelajar lanjut Hendrik merupakan sasaran empuk dan potensial secara rentan bagi peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Untuk itulah pelajar menjadi sasaran sasaran utama sosialisasi mengenai narkoba. Pihaknya sendiri mencatat, beberapa kasus penyalahgunaan narkoba melibatkan pelajar sebagai pelakunya.
"Ya, memang ada masalah penyalahgunaan narkoba ini yang melibatkan pelajar, hanya kita belum bisa memprosentasekan. Hanya yang pasti pelajar ini akan kita beri pemahaman mengenai narkoba agar bisa terhindar dari pengaruh barang berbahaya ini," ujarnya.
Selain sosialisasi yang semakin digencarkan, pihaknya juga terus berkesinambungan melakukan tes urine ke lingkungan institusi di lingkungan Pemkab Cianjur. "Dinas Bina Marga akan jadi destinasi selanjutnya. Kapan waktunya itu tidak akan kami beritahukan. Langkah ini (tes urine, red) sebagai bagian dari upaya untuk membebaskan aparatur pemerintahan dari penggunaan narkoba," tegas Hendrik [KC-02/f]***
Kepala BNNK Cianjur, Hendrik mengatakan, sosialisasi bahaya narkoba dikalangan pelajar tingkat SMP, SMA itu bukan yang pertama kalinya. Kegiatan tersebut merupakan program lanjutan yang sebelumnya telah dilaksanakan. Targetnya 72 sekolah pada tahun 2014 ini bisa tersambangi sebagai upaya menyebarluaskan informasi yang detail dan menyeluruh mengenai pencegahan dan penanggulangan narkoba.
"Sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba ini sudah menjadi bagian dari rencana aksi daerah yang bekerjasama dengan sejumlah dinas atau OPD, seperti BKPPD, Dinkes, Disdik dan Dinsos," tutur Hendrik saat disambangi di kantornya.
Pelajar lanjut Hendrik merupakan sasaran empuk dan potensial secara rentan bagi peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Untuk itulah pelajar menjadi sasaran sasaran utama sosialisasi mengenai narkoba. Pihaknya sendiri mencatat, beberapa kasus penyalahgunaan narkoba melibatkan pelajar sebagai pelakunya.
"Ya, memang ada masalah penyalahgunaan narkoba ini yang melibatkan pelajar, hanya kita belum bisa memprosentasekan. Hanya yang pasti pelajar ini akan kita beri pemahaman mengenai narkoba agar bisa terhindar dari pengaruh barang berbahaya ini," ujarnya.
Selain sosialisasi yang semakin digencarkan, pihaknya juga terus berkesinambungan melakukan tes urine ke lingkungan institusi di lingkungan Pemkab Cianjur. "Dinas Bina Marga akan jadi destinasi selanjutnya. Kapan waktunya itu tidak akan kami beritahukan. Langkah ini (tes urine, red) sebagai bagian dari upaya untuk membebaskan aparatur pemerintahan dari penggunaan narkoba," tegas Hendrik [KC-02/f]***
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.