SAGULING, [KC].- Adanya daerah terisolir yang memiliki fasilitas infrastruktur penunjang kesehatan relative buruk, mengetuk PT. Japta Comfeed Indonesia TBK yang akrab dikenal JAPTA, untuk terlibat aktif dengan cara melakukan rangkaian kegiatan yang lebih ke peningkatan kesadaran masyarakat terhadap dunia kesehatan dan gizi.
Kegiatan yang mengangkat tema Gizi JAPFA4Kids selama dua hari ini, digelar di Kec. Saguling, Kab. Bandung Barat, dengan rangkaian acara pertama berupa Pelatihan Dokter Kecil JAPFA4Kids yang melibatkan Puskesmas setempat.
Selain itu kegiatan di SDN 3 CIkande diikuti sekitar 40 orang siswa SD dari sejumlah perwakilan sekolah masing-masing SDN Girimukti, Jalupang, Cipangeran, Sinarsaluyu, Jati Satu dan Sua serta SDN Jati Baru
Kepala Puskesmas Saguling, Yeti Heriyani, Am.Keb. MM, mengungkapkan, meski akses ke daerah ini tidak bisa dikatakan mudah, kondisi kesehatan masyarakatnya terbilang cukup baik.Tidak ada permasalahan gizi buruk yang ditemukan di lingkungan siswa. “Hanya saja kebiasaan untuk mengkonsumsi makanan bergizi harus lebih ditanamkan kepada anak-anak,” katanya.
Sementara menurut R. Artsanti Alif, Vice President Head of Public Relations JAPFA, JAPFA memilih strategi untuk mengenalkan pentingnya pola konsumsi gizi seimbang bagi anak Indonesia. “Kita harus menyadrari, meskipun anak datang dari keluarga yang cukup, tapi karena tidak mendapatkan edukasi gizi yang baik, ini menyebabkan kualitas kesehatan anak Indonesia tidak baik,” cetusnya [KC-02]**.
Kegiatan yang mengangkat tema Gizi JAPFA4Kids selama dua hari ini, digelar di Kec. Saguling, Kab. Bandung Barat, dengan rangkaian acara pertama berupa Pelatihan Dokter Kecil JAPFA4Kids yang melibatkan Puskesmas setempat.
Selain itu kegiatan di SDN 3 CIkande diikuti sekitar 40 orang siswa SD dari sejumlah perwakilan sekolah masing-masing SDN Girimukti, Jalupang, Cipangeran, Sinarsaluyu, Jati Satu dan Sua serta SDN Jati Baru
Kepala Puskesmas Saguling, Yeti Heriyani, Am.Keb. MM, mengungkapkan, meski akses ke daerah ini tidak bisa dikatakan mudah, kondisi kesehatan masyarakatnya terbilang cukup baik.Tidak ada permasalahan gizi buruk yang ditemukan di lingkungan siswa. “Hanya saja kebiasaan untuk mengkonsumsi makanan bergizi harus lebih ditanamkan kepada anak-anak,” katanya.
Sementara menurut R. Artsanti Alif, Vice President Head of Public Relations JAPFA, JAPFA memilih strategi untuk mengenalkan pentingnya pola konsumsi gizi seimbang bagi anak Indonesia. “Kita harus menyadrari, meskipun anak datang dari keluarga yang cukup, tapi karena tidak mendapatkan edukasi gizi yang baik, ini menyebabkan kualitas kesehatan anak Indonesia tidak baik,” cetusnya [KC-02]**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.