BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Dampak Pengurangan Kuota BBM Bersubsidi, Sejumlah SPBU Tutup Lebih Awal

CIANJUR, [KC].- Pengurangan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sudah sangat dirasakan dampaknya bagi sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Raya Cianjur-Puncak Kab. Cianjur. Selain terjadi antrian pembeli, sejumlah SPBU dikawasan tersebut terpaksa harus tutup lebih awal lantaran habis pasokan BBMnya.
Seperti yang terjadi di SPBU di Jalan Raya Cugenang tepatnya di Kampung Gunung Lanjung, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur itu. Antrian kendaraan baik roda dua maupun empat memadati SPBU hingga sampai ke ruas jalan raya. Untuk bisa mendapatkan pelayanan, setiap kendaraan terpaksan menunggu 15-30 menit.
"Kejadian seperti ini sudah berlangsung selama dua hari. Tapi yang sangat terasa itu sejak Senin malam dan hari ini (kemarin. Red). Pasokan BBM bersubsidi jenis premium sebanyak 16 liter cuma bertahan 12 jam saja langsung habis," kata pengawas SPBU 34.43221 Asep Wahyudin, Selasa (26/8).
Diakui Asep, BBM bersubsidi di SPBU tempat kerjanya terbilang laris $anis. Karena selain melayani kendaraan pribadi maupun angkutan umum, SPBUnya juga melayani pembelian M dari para petani.
"Karena terjadi pengurangan pasokan BBM bersubsidi, pembelian dari para petani juga kami batasi sekitar 10 liter sehari. Kasihan juga karena para petani sangat membutuhkan untuk traktornya. Tapi mau bagaimana agar semuanya kebagian. Karena tidak sampai sehari pasokan bensin yang dikirim cepat habis. Sedangkan kiriman tidak bisa langsung karena jadwal ditentukan Pertamina," kata Asep.
Hal tidak jauh berbeda juga dialami oleh SPBU lainya. Seperti yang menimpa SPBU di Kampung Cijedil, Desa Cijedil Kecamatan Cugenang. SPBU yang jaraknya sekitar 2 kilometer dengan SPBU sebelumnya itu lebih awal tutup dengan memasang plang "Kuota Premium Habis" di pintu masuk.
"Pasokan BBM bersubsidi kami habis pada Senin (25/8) malam pukul 20.00. Makanya sekarang (kemarin. Red) kami sedang menunggu kiriman lagi," kata pengawas SPBU, Rosa secara terpisah.
‎​Diakui Rosa, biasanya SPBU tempatnya bekerja mendapat kiriman BBM bersubsidi jenis premium sebanyak 24 ribu liter setiap kali ada permintaan atau dua hari sekali. Dengan adanya kebijakan pengurangan kuota, kiriman BBM bersubsidi ke SPBUnya juga terdampak.

"Setelah ada pembatasan, penjualan bertahan dua hari saja sudah syukur. Saat belum ada pembatasan dua hari itu masih ada pasokan sehingga tidak sampai tutup. Karena satu harinya biasanya kami bisa menjual 10 ribu liter sampai 12 ribu liter," katanya [KC-02/ga]**. 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!







Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.