CIANJUR, [KC].- Jumlah Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2014 di Kab. Cianjur mengalami penurunan. Kalau sebelumnya tahun 2013 mencapai 26.487 RTSM, tahun 2014 saat ini mencapai 25.806 RTSM.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kab. Cianjur H. Sumitra melalui Kepala Bidang Sosial, Dindin Awaludin tidak menampik, penerima manfaat PKH pada tahun 2014 ini mengalami penurunan dari segi jumlah. Hal itu tidak terlepas karena adanya penerimaan manfaat PKH yang sudah tuntas sehingga tidak masuk lagi dalam kategori penerima manfaat.
"Salah satu penyebabnya karena dalam RTSM itu sudah tuntas. Tidak ada anak usia sekolah wajib belajar sembilan tahun, tidak ada lagi balita. Intinya kehidupan ekonominya sudah tidak masuk lagi kategori penerima manfaat PKH. Inilah yang menjadi salah satu penyebab turunya jumlah penerima manfaat," kata Dindin saat ditemui, Selasa (26/8).
PKH di Kab. Cianjur telah dilaksanakan sejak tahun 2007 silam. Hingga tahun 2013 sudah mencakup 19 wilayah kecamatan dari 32 kecamatan yang ada di Cianjur. Program tersebut dirasakan banyak manfaatnya bagi para RTSM.
"Pada tahun 2013 setidaknya sudah ada 26.487 RTSM yang mendapatkan bantuan PKH. Dari jumlah tersebut telah menyerap alokasi anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp 41,315, 575.000,-," jelasnya.
Pada tahun 2014 ini, jangkauan peneriman manfaat PKH sudah mencakup di 32 kecamatan. Dengan demikian terjadi pemerataan. Seluruh wilayah kecamatan di Kab. Cianjur terdapat RTSM penerima bantuan PKH.
"Kalau dari jumlah wilayahnya memang bertambah. Sekarang sudah 32 kecamatan tersentuh bantuan PKH. Tapi dari segi jumlah RTSM sepertinya malah menurun. Berdasarkan data pada tahun 2014 ini terdapat 25.806 RTSM yang akan menerima bantuan senilai Rp 15 milyar lebih. Ini baru pada triwulan ke dua," tegas Dindin.
Secara terpisah Direktur Istitute Social and Economic Development (Inside), Yusef Sumantri, menegaskan bahwa PKH saat ini ternyata belum menjangkau seluruh Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Masih banyak RTSM yang belum tersentuh PKH. Terbukti Kabupaten Cianjur masih saja menambah jumlah pendamping PKH untuk di 13 kecamatan, yakni Kecamatan Agrabinta, Bojongpicung, Campaka, Cibinong, Cikadu, Kadupandak, Leles, Mande, Naringgul, Pasirkuda, Sindangbarang, Tanggeung, dan Warungkondang.
Dikatakan Yusep ada dua kemungkinan ditambahnya jumlah pendamping PKH di Kabupaten Cianjur, salah satunya tidak tepat sasaran dan jumlah RTSM bertambah. Berdasarkan hasil analisanya, besar kemungkinan di lapangan masih banyak RTSM yang belum terkover khususnya di kecamatan yang indeks pembangunannya rendah. Dengan menggunakan ukuran standar kelayakan hidup, total RTSM di Kabupaten Cianjur mencapai sekitar 100 ribu atau 5 persen dari total penduduk Kabupaten Cianjur.
Ia mencontohkan seperti halnya di Desa haurwangi, Kecamatan Haurwangi, dan Desa Ciputri, Kecamatan Pacet. Di kedua desa tersebut masih banyak RTSM yang belum kebagian PKH.
"Saya rasa penambahan alokasi PKH di 13 kecamatan dari sebelumnya 19 kecamatan ini merupakan pukulan bagi Pemkab Cianjur. Ini merupakan bukti bahwa di Kabupaten Cianjur masih banyak warga sangat miskin yang harus dibantu. Jangan juga bangga lantaran mendapatkan PKH karena itu ditujukan untuk kabupaten miskin. Semakin banyak kuota menjadi sasaran produk PKH itu menjadi indikator bahwa RTSM-nya banyak," ujar Yusef.
Pihaknya juga memandang bahwa Pemkab Cianjur tidak memiliki program mandiri untuk menekan angka kemiskinan. Pemerintah Kabupaten Cianjur hanya mengandalkan bantuan dari pusat saja dan tidak ada inisiatif dalam mengkolaborasi program pusat.
"Sudah seharusnya program pusat itu dikolaborasi dengan daerah, sehingga masalah kemiskinan ini bisa tertanganu. Kalau ada penambahan kuota PKH itu sebetulnya memalukan karena Kabupaten Cianjur bisa disebut sebagai kabupaten PKH," ujar Yusef [KC-02]**.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.