CIANJUR, (KC).- Wakil Ketua Tim Nasional (Timnas) Bidang Arkeologi, Ali Akbar, mengatakan, penelitian pendahuluan yang telah dilakukan sejak 14 September 2014 saat ini akan selesai sebelum 20 Oktober 2014. Sejauh ini tim peneliti sudah menemukan adanya bukti-bukti peradaban yang masih terpendam di dalam tanah. Terakhir, tim peneliti menemukan artefak berbentuk koin pada 15 September 2014 yang terpendal di kedalaman 11 meter.
"Kami sebuah tim yang solid, ahlinya juga sudah lengkap. Kami juga selalu rapat secara intensif. Kami juga selalu melakukan pecapaian target dan sepertinya bisa tercapai. Dan kami menemukan banyak bukti budaya yang usianya beragam. Misalnya di 0,5 meter ada bukti budaya yang usianya 500 SM dan ketika eskavasi terus sampai kedalaman empat meter ada artefak dan struktur batu buatan manusia yang usianya 5200 SM," ujar Ali disela mendampingi mendikbud ke Gunung Padang, Rabu (17/9).
Saat ini kata Ali, tim peneliti fokus terhadap pengungkapan temuan budaya yang berusia 5200 SM. Pasalnya, selain luas situs Gunung Padang lebih dari Candi Borobudur, temuan budaya berusia 5200 SM itu melebihi usia piramida di Mesir. Akan tetapi temuan artefak menyerupai koin ternyata mencengangkan tim peneliti. Sebab usianya diperkirakan 10 ribu SM jika melihat kedalaman tanah ditemukannya artefak tersebut.
"Hasil dari penelitian, diperkirakan minimal ada tiga lapisan kebudayaan di situs Gunung Padang. Mulai dari 500 SM, 5200 SM, dan yang yang menarik di kedalaman 11 meter ini (Kedalaman ditemukannya artefak. Red). Terus terang kami belum mau membahas karena datanya baru data bor dan artefak. Makanya pelan-pelan untuk membuktikan lapisan ketiga ini dan masih perlu banyak bukti lagi. Sebetulnya data bor sudah cukup baik dan sudah diuji di Batan dan Betalab di Florida. Ketika masuk ke sampel kesana, ilmuwan internasional melihat dan ingin menawarkan kerjasama," ujar Ali.
Sementara, Wakil Ketua Timnas Bidang Geologi, Danny Hilman, mengatakan, timnya telah melakukan pengeboran sedalam 29 meter. Dari kedalaman itu timnya menemukan struktur bangunan yang jelas dan rangka andesit sampai kedalaman 16 meter. Menurutnya, andesit yang ditemukan itu masih terdapat campur tangan manusia lantaran ditemukan pasir lepas.
"Ini sebuah hal yang masih mustahil dalam hal geologi karena harusnya di kedalaman itu (Pengoboran. Red) bertemu dengan batuan keras. Makanya pengeboran kami teruskan sampai diyakini betul ketemu dengan batuan alamiah," kata Danny.
Pihaknya juga tidak menampik, kalau pengeboran tersebut salah satunya untuk membuktikan adanya ruangan kosong. Menurutnya, ruang kosong itu sudah ditemukan namun sebatas rongga di antara batu andesit. Akan tetapi ia tidak tahu manfaatnya dan perlu diteleiti lebih lanjut. "Dalam geologi, ada di wilayah batuan keras yang usianya puluhan juta itu tidak ada pasir dan harusnya batu pasir. Artinya pasir yang ada di bawah situs itu bukan dari bawah tapi dari tempat lain. Jadi kita menyangka batuan andesit itu masih bangunan," ujar Danny [KC-02/g]**.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.