BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

AMPC Hadiahi Kemenag Cianjur Dengan Telor Busuk

CIANJUR, [KC].- Belasan pendemo yang mengatasnamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Cianjur (AMPC), Rabu (24/9) menghadiahi telor busuk ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Cianjur di Jalan Raya Bandung, Sadewata Kecamatan Karangtengah. Telur busuk itu diberikan langsung Ketua AMPC, Rival Alfarezan, kepada Kasi Penyelenggara Syariah Kantor Kemenag Cianjur, Oja Haerul Syam.
"Kami berikan hadiah telur busuk ini kepada Kantor Kemenag sebagai tanda adanya kebusukan yang dilakukan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," kata Rival disela aksinya.
Pihaknya menuding, telah terjadi sejumlah pungutan liar dilingkungan Kemenag Cianjur yang dilakukan oleh oknum. Terkait tunjangan sertifikasi dan tunjangan fungsional guru madrasah.
Dia juga mensinyalir di Kemenag terutama di bidang Madrasah dan Pendidikan Agama Islam (Mapenda)terdapat oknum yang berani menyunat tunjangan sertifikasi sebesar Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta dan tunjangan fungsional sebesar Rp 1,5 juta per tahun.
"Harusnya malu, yang namanya saja Kantor Kemenag, seharusnya tidak ada korupsi atau pungli. Mereka harus bersih, taat pada aturan, karena di lingkungan kemenag didominasi oleh orang-orang yang berpendidikan agamanya sudah paham dan ilmu agamanya tinggi. Namun masih ada oknum yang mau mencoreng nama kemenag karena tindakannya," kata Rival.
DIkatakan Rival, persoalan pungli tunjangan sertifikasi dan tunjangan fungsional bukan hal yang baru di lingkungan Kantor Kemenag Cianjur. Pihaknya pernah melakukan advokasi terkait persoalan yang sama pada 2012. Namun persoalan itu tidak ada penyelesaian yang signifikan hingga dua tahun berlalu.
Pihaknya mensinyalir pungli serupa masih terus berjalan dengan berbagai dalih untuk meluluskan peserta sertifikasi. Ada dugaan ancaman yang diterima para guru tidak lulus sertifikasi jika tidak memberikan sejumlah uang yang dipinta. Namun, jika menyerahkan uang, maka proses sertifikasinya lulus dengan mudah.
"Kalau berbicara bukti otentik dalam masalah ini memang tidak ada. Namun ada sejumlah kesaksian dari para guru madrasah. Bisa dihitung berapa mereka raup jika dikalikan jumlah guru madrasah di Cianjur. Dengan jumlah 1000 guru saja nilainya sudah luar biasa," katanya.
Untuk itu pihaknya mendesak agar Kantor Kemenag Cianjur mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang melakukan pungli kepada para guru. Jangan sampai persoalan itu terus berkembang dan akhirnya berimbas kepada kemenag.
"Fungsi pengawasan harus ditingkatkan dan menindak tegas oknum tersebut dengan melakukan pemecatan. Apapun alasannya tindakan oknum itu tidak bisa dibenarkan karena program sertifikasi dan tunjangan fungsional untuk guru baik honor dan pegawai negeri sipil dari pemerintah pusat itu gratis," tegasnya.
Kasi Penyelenggara Syariah Kantor Kemenag Cianjur, Oja Haerul Syam, berjanji akan menindaklanjuti aspirasi tuntutan yang disampaikan AMPC. Ia akan menelusuri kebenaran adanya pemotongan tunjangan sertifikasi dan tunjangan fungsional yang dilakukan oknum di bidang mapenda.
"Adanya aksi seperti ini kami anggap sebagai koreksi buat kami, kami sangat berterimakasih. Ini sebuah kontrol dan akan kita tindaklanjuti apa yang disampaikan. Apakah pungli itu dilakukan secara pribadi atau bagaimana. Kalau itu terjadi akan kami tindak sesuai aturan yang berlaku jika terbukti dilakukan oleh oknum pegawai," kata Oja singkat [KC-02/g]**.


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!











Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.