CIANJUR, [KC].- Dalam upaya percepatan program kesehatan di Kabupaten Cianjur, pemerintah setempat saat ini berupaya meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan. Salah satu yang dilakukan dengan memperbaiki fasilitas dan pengadaan untuk pelayanan dasar kesehatan terutama untuk keluarga miskin serta kesehatan ibu dan anak.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur Oting Zaenal Mutaqin mengungkapkan, persoalan kesehatan merupakan salah satu bagian dari visi dan misi Pemkab Cianjur. Sehingga sektor kesehatan menjadi perhatian serius terutama untuk peningkatan layanan kesehatan. Dengan memperbanyak tenaga medis terutama untuk daerah–daerah yang sulit dijangkau serta memperbaiki kualitas lingkungan dan pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat menjadi prioritas utama.
"Ini dimaksudkan untuk mewujudkan komitmen penyediaan pelayanan kesehatan yang memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata- rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan," kata Oting saat ditemui disela kegiatan Sosialisasi BPJS Kesehatan, Kamis (25/9) di Cipanas.
Dikatakan Oting, dalam penanggulangan masalah kesehatan tidak bisa ditangani pemerintah sendiri, Pemkab Cianjur terus berupaya untuk bekerjasama, bermitra dan saling bersinergi dengan melibatkan lintas program di Dinas Kesehatan, lintas sektor, pemerintah daerah, DPRD, organisasi profesi/keagamaan/ kemasyarakatan, swasta, LSM serta seluruh lapisan masyarakat, termasuk menggalang kemitraan dengan swasta sebagai bagian dari corporate social responsibility (CSR).
"Dengan kerjasama kita semua terutama antara Pemerintah Kabupaten Cianjur dengan mitra pelayanan kesehatan, dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan dalam upaya memberikan kualitas layanan yang melampaui harapan, selaras dengan upaya pemerintah kabupaten bersama masyarakat Cianjur dalam mewujudkan masyarakat Cianjur yang lebih sejahtera, dan lebih berakhlakul karimah," katanya
Yayu Sri Rahayu (30) seorang peserta sosialisasi BPJS Kesehatan mengaku belum banyak tahu tentang layanan BPJS. Selama ini ia hanya mendengar ada program BPJS yang saat ini digelontorkan oleh pemerintah.
"Kalau dengan sih sering, tapi tidak tahu banyak. Baru sekarang saya sedikit tahu apa iti BPJS dan manfaatnya buat layanan kesehatan. Program ini memang sangat bermanfaat bagi masyarakat dan perlu ditingkatkan," kata Yayu.
Pihaknya menganggap, sosialisasi BPJS masih sangat terbatas, sehingga belum menyentuh banyak masyarakat dibawah. "Sepertinya masyarakat dibawah ini tahu BPJS kalau terpaksa dirawat dirumah sakit dan memerlukan biaya tidak sedikit. Mereka baru tahu ada BPJS setelah mengurusnya untuk mendapatkan keringanan biaya. Hemat saya sosialisasi yang harus digencarkan," harapnya [KC-02]**.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.