BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Bupati Jamin Anak Yang Ikut Program Gerakan Pembinaan Penghafal Alquran Sekolahnya Tidak Terganggu

CIANJUR, [KC].- Bupati Cianjur H. Tjetjep Muchtar Soleh meminta kepada orang tua yang anaknya ikut program Gerakan Pembinaan Penghafal Alquran (GP2Q) tidak perlu cemas, karena sekolah mereka dijamin tidak akan terganggu. Pemkab akan menghadirkan tutor ke pesantren untuk mengajar para santri yang sekolah.
"Kami harapkan para santri atau orang tua tidak kuatir, karena program ini sudah di tandatangani antara Kementerian Agama (Kemenag) dan Dinas Penididikan (Disdik), penghafal alquran dijamin sekolahnya sampai selsai. Jadinya tutorya didtangkan ke pondok pesantren, artinya alquran hafidz sekolah umumnya tuntas," kata Tjetjep saat ditemui usai menghadiri kegiatan Launching Gerakan Pembinaan Penghafal Alquran (GP2Q) Kabupaten Cianjur tahun 2014 yang dipusatkan di Gedung Assakinah Jalan KH. Abdullah bin Nuh, Selasa (28/10/2014).
Dikatakan Tjetjep, yang dikawatirkan malah adanya keraguan saat seleksi. Hasilnya quran tidak hafidz dan sekolah umunya tidak selesai. "Saya titip bagi penghafal quran, kalau sudah masuk harus selesai dan hafal tagetnya 20 bulan. Kalau saya menghafal quran bukan hafal tapi meninggal dunia," kelar Tjetjep.
Pihaknya mengaku menangis, saat mengetaui ada anak usia 9 tahun hafidz quran. "Saya menangis kenapa saya tidak bisa. Padahal quran kalau dipelajari lebih mudah dibanding yang lain. Tidak ada istilah terlambat, kalau mau menjadi hafidz quran," katanya
Dikatakan Tjetjep, sebagai kota santri, Cianjur banyak sekali pondok pesantren, namun ternyata yang hafidz quran itu hanya sedikit dibandingkan dengan kabupaten lain. "Kita berharap ada gerakan semacam ini masyarakat Cianjur itu bisa hafidz quran, mempelajari isinya dan terutama mengamalkannya. Itu salah satu cara untuk implementasi gerakan pembangunan masyarakat berakhlakul karimah (Gerbang Marhamah)," kata Tjetjep.
Hanya saja program yang akan menghabiskan anggaran Rp 11 miliar dalam dua tahun anggaran APBD itu sementara belum ada program lanjutan. "Saya berharap bisa berlanjut tidak sekarang saja, meski saya tidak lagi menjadi bupati. Yang terpenting sekarang jalan saja dan kita tunggu hasilnya," katanya [KC-02]**.



Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!






Comments1

  1. buktinya yang ikut gp2k tidak ada turtor yang datang kepesantren, untuk meberikan pelajaran formal,sehingga inisiatip orang tua anaknya diminta untuk mengikuti ujian ahir semester 1, ke pihak pesantren, dan bahkan apa yang dijanjikan tentang mencuci pakaian pun anak sendiri yang nyuci, pesantren tidak sanggup. mengapa demikian???????

    ReplyDelete

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.