CIANJUR, [KC].- Sebanyak 10 rumah yang dihuni oleh 19 Kepala Keluarga
(KK) di Kampung Sindanglaya RT 002/RW 001 Desa Sindangjaya Kecamatan
Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jumat (28/11/2014) ludes terbakar. Tidak ada
korban jiwa dalam peristiwa tersebut, api diduga berasal dari
konsleting listrik. Kerugian materi ditaksir mencapi Rp 1 miliar lebih.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, kebakaran yang meluluhlantakkan 10 rumah milik warga itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat warga yang tengah bersiap-siap untuk melaksanakan sholat juma'at tiba-tiba dikejutkan oleh kepulan asap membumbung ke udara dari salah seorang warga di perkampungan padat penduduk itu.
"Saya kaget saat mendengar teriakan beberapa warga memberitahukan ada kebakaran. Saat itu saya tengah bersiap-siap akan shalat Jum'at. Pas saya keluar rumah asap tebal sudah membumbung keudara dari salah seorang rumah warga," kata Saep (62) seorang warga yang juga menjadi korban kebakaran.
Karena panik, ia kemudian menyuruh keluarganya keluar dari rumah. Sementara dirinya membantu warga lainya untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya. Hembusan angin yang cukup kencang membuat api semakin membesar dan sulit untuk dipadamkan. Dalam waktu singkat api menjalar ke bangunan rumah lainya yang berdekatan.
"Saya dan keluarga hanya sempat menyelamatkan beberapa pakaian saja, yang lainya kami tidak sempat. Termasuk uang saya sebesar Rp 7 juta yang saya simpan dibawah kasur, tidak terselamatkan," kata Saep.
Pihaknya mengakui, karena membantu rumah yang pertama terbakar, ia tidak sempat menyelamatkan rumahnya sendiri. "Ternyata apinya dengan cepat membesar. Tadinya saya bermaksud membantu, tapi ternyata rumah saya sendiri juga habis terbakar," katanya.
Tanpa bisa dicegah, uapaya warga yang berupaya melokalisir kobakaran apai agar tidak menjalar kebangunan lainnya pupus sudah. Sebanyak 100 rumah diperkampungan padat penduduk itu diamuk si jago merah hingga rata dengan tanah.
Kobakaran api baru bisa dijinakkan sekitar tiga jam kemudian. Itupun setelah petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur diterjunkan ke lokasi kebakaran. Bersama warga, petugas berupaya melokalisir apar agar tidak menjalar kebangunan lainnya.
Petugas sempat mengalami kendala, karena lokasi kebakaran berada diperkampungan padat penduduk dan sulit untuk terjangkau. Terpaksa rumah warga yang lokasinya berdekatan ada yang mengalami kerusakan akibat digunakan petugas untuk jalan memadamkan api.
Kepala Desa Sindangjaya Kecamatan Cipanas, Deni Rosdaya mengatakan, untuk sementara para korban yang rumahnya terbakar diungsikan ke rumah tetangganya terdekat. Bahkan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur juga menyiapkan tenda pengungsian. "Untuk sementara para korban tinggal di tenda yang sudah disiapkan," kata Deni.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, kebakaran yang meluluhlantakkan 10 rumah milik warga itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat warga yang tengah bersiap-siap untuk melaksanakan sholat juma'at tiba-tiba dikejutkan oleh kepulan asap membumbung ke udara dari salah seorang warga di perkampungan padat penduduk itu.
"Saya kaget saat mendengar teriakan beberapa warga memberitahukan ada kebakaran. Saat itu saya tengah bersiap-siap akan shalat Jum'at. Pas saya keluar rumah asap tebal sudah membumbung keudara dari salah seorang rumah warga," kata Saep (62) seorang warga yang juga menjadi korban kebakaran.
Karena panik, ia kemudian menyuruh keluarganya keluar dari rumah. Sementara dirinya membantu warga lainya untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya. Hembusan angin yang cukup kencang membuat api semakin membesar dan sulit untuk dipadamkan. Dalam waktu singkat api menjalar ke bangunan rumah lainya yang berdekatan.
"Saya dan keluarga hanya sempat menyelamatkan beberapa pakaian saja, yang lainya kami tidak sempat. Termasuk uang saya sebesar Rp 7 juta yang saya simpan dibawah kasur, tidak terselamatkan," kata Saep.
Pihaknya mengakui, karena membantu rumah yang pertama terbakar, ia tidak sempat menyelamatkan rumahnya sendiri. "Ternyata apinya dengan cepat membesar. Tadinya saya bermaksud membantu, tapi ternyata rumah saya sendiri juga habis terbakar," katanya.
Tanpa bisa dicegah, uapaya warga yang berupaya melokalisir kobakaran apai agar tidak menjalar kebangunan lainnya pupus sudah. Sebanyak 100 rumah diperkampungan padat penduduk itu diamuk si jago merah hingga rata dengan tanah.
Kobakaran api baru bisa dijinakkan sekitar tiga jam kemudian. Itupun setelah petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur diterjunkan ke lokasi kebakaran. Bersama warga, petugas berupaya melokalisir apar agar tidak menjalar kebangunan lainnya.
Petugas sempat mengalami kendala, karena lokasi kebakaran berada diperkampungan padat penduduk dan sulit untuk terjangkau. Terpaksa rumah warga yang lokasinya berdekatan ada yang mengalami kerusakan akibat digunakan petugas untuk jalan memadamkan api.
Kepala Desa Sindangjaya Kecamatan Cipanas, Deni Rosdaya mengatakan, untuk sementara para korban yang rumahnya terbakar diungsikan ke rumah tetangganya terdekat. Bahkan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur juga menyiapkan tenda pengungsian. "Untuk sementara para korban tinggal di tenda yang sudah disiapkan," kata Deni.
Pihaknya mengaku akan segera melakukan koordinasi dengan Pemkab Cianjur untuk langkah penanganan terhadap para korban. "Kita tengah melakukan koordinasi, ini namanya musibah. Yang terpenting para korban bisa tertangani terlebih dahulu. Kita terus berupaya berkoordinasi dengan pemerintah," katanya.
Deni juga menegaskan, atas kejadian kebakaran tersebut kerugian materi ditaksir mencapai miliaran rupiah. Hal itu mengingat banyaknya barang berharga yang terbakar. "Ditaksir sekitar Rp 1 miliar, karena tidak hanya rumah, perabotan rumah tangga, juga ada motor milik warga yang ikut hangus terbakar," katanya [KC-02/tis]**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.