CIANJUR, [KC].- Ribuan anak Pendidikan Usia Dini (PAUD) bersama orang
tuanya dari berbagai wilayah Cianjur berkumpul dikomplek Perumnas Indah
Permai Cilaku Cianjur, Rabu (26/11/2014). Mereka mengikuti berbagai
kegiatan, salah satunya mengenai budaya dan seni sunda.
Ketua Himpaudi Wilayah 1 Cianjur, Erni mengatakan, program yang tengah dilaksanakan merupakan kepanjangan tangan dari program Himpaudi Jawa Barat. Salah satu tujuanya untuk melestarikan budaya sunda sekaligus menanamkan kecintaan terhadap budaya sunda sejak dini.
"Ngamumule budaya sunda itu harus dilakukan sejak dini, makanya ini merupakan salah satu bentuknya. Kita juga melakukan kegiatan masal berupa rampak tatalu yang diikuti oleh 2500 peserta mulai dari tenaga pendidik tenaga kependidikan siswa serta orang tua PAUD," kata Erni disela kegiatan.
Tidak hanya mengenai budaya, para orang tua PAUD juga menentang keras adanya kekerasan terhadap anak usia dini. "Makanya dalam kesempatan ini kita juga mendeklarasikan Lawan Kekerasan terhadap anak yang di bacakan langsung oleh Ketua P2TP2A Cianjur," paparnya.
Kabid PLS PO Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Neneng Suparsih sangat mendukung program yang ada di Himpaudi, dan P2TP2A. Karena program yang dilaksanakan selalu terintegrasi dengan yang lainya.
Pihaknya juga mengaku prihatin terhadap kesejahteraan guru PAUD yang memang sangat minim. "Saya berharap agar para guru dapat bersabar dikarenakan kuota yang terbatas belum semuanya guru PAUD dapat insentif. Mudah-mudahan kedepannya semua mendapatkan," harapnya.
Dikatakan Neneng, saat ini guru PAUD hanya menerima upah sebesar Rp 50 ribu. Untuk itulah pihaknya terus memperjuangkan melalui insentif dari anggaran pemerintah baik yang bersumbet dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten. "Kita akan perjuangkan kesejahteraan guru PAUD di Cianjur," katanya [KC-02/yan]**.
Ketua Himpaudi Wilayah 1 Cianjur, Erni mengatakan, program yang tengah dilaksanakan merupakan kepanjangan tangan dari program Himpaudi Jawa Barat. Salah satu tujuanya untuk melestarikan budaya sunda sekaligus menanamkan kecintaan terhadap budaya sunda sejak dini.
"Ngamumule budaya sunda itu harus dilakukan sejak dini, makanya ini merupakan salah satu bentuknya. Kita juga melakukan kegiatan masal berupa rampak tatalu yang diikuti oleh 2500 peserta mulai dari tenaga pendidik tenaga kependidikan siswa serta orang tua PAUD," kata Erni disela kegiatan.
Tidak hanya mengenai budaya, para orang tua PAUD juga menentang keras adanya kekerasan terhadap anak usia dini. "Makanya dalam kesempatan ini kita juga mendeklarasikan Lawan Kekerasan terhadap anak yang di bacakan langsung oleh Ketua P2TP2A Cianjur," paparnya.
Kabid PLS PO Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Neneng Suparsih sangat mendukung program yang ada di Himpaudi, dan P2TP2A. Karena program yang dilaksanakan selalu terintegrasi dengan yang lainya.
Pihaknya juga mengaku prihatin terhadap kesejahteraan guru PAUD yang memang sangat minim. "Saya berharap agar para guru dapat bersabar dikarenakan kuota yang terbatas belum semuanya guru PAUD dapat insentif. Mudah-mudahan kedepannya semua mendapatkan," harapnya.
Dikatakan Neneng, saat ini guru PAUD hanya menerima upah sebesar Rp 50 ribu. Untuk itulah pihaknya terus memperjuangkan melalui insentif dari anggaran pemerintah baik yang bersumbet dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten. "Kita akan perjuangkan kesejahteraan guru PAUD di Cianjur," katanya [KC-02/yan]**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.