CIANJUR, [KC].- Minimnya masyarakat yang bisa memandikan dan mengkafani orang yang meninggal, mengilhami Pemerintahan Desa Cipanas Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur untuk mendidik para pemuda dan pemudi agar trampil melakukan haal yang jarang dikuasai oleh orang lain itu.
Sebanyak 128 peserta dari perwakilan 64 ke RTan di Cipanas, Senin (15/12/2014) mengikuti pelatihan tatacara memandikan, mengkafani dan menguburkan Jenazah/mayat yang diselanggarakan di Desa/Kecamatan Cipanas Kabupate Cianjur. Para peserta tersebut terlihat serius, meski mengikuti kegiatan yang terbilang jarang dilaksanakan.
Kepala Desa Cipanas Kecamatan Cipanas, Dadan Busyrol Karim mengatakan, pada saat ini, banyak pemuda dan pemudi yang tidak mengetahui tata cara memandikan, mengkafani dan memandikan jenazah disinyalir akibat generasi muda saat ini lebih menyenangi kegiatan yang lainnya. Kondisi tersebut akibat kurangnya kegiatan positif bagi generasi muda yang dilaksanakan.
"Kita harapkan setelah peserta yang mayoritas pemuda-pemudi ini dapat menerapkan ilmu yang didapatnya dan dilaksanakan ditengah-tengah masyarakat. Sehingga tidak akan kesulitan lagi jika ada yang meninggal untuk mencari tukang memandikan jenazah dan mengkafaninya," kata Dadan.
Dijelaskan Dadan, pelatihan tata cara memandikan mayat tersebut menjadi salah satu programnya. Diharapkan perwakilan dari setiap RT mampu menyerap ilmu selama ikut pelatihan. "Ini bukan main-main, kami serius mencetak kader. Saat ini sudah susah nyari orang yang mahir mengurus mayat. DEngan peihan ini diharapkan tidak ada lagi bahasa kesulitan itu," paparnya.
Sementara Ketua Panitia Penyelenggara Pelatihan memandikan, mengkafani dan menguburkan jenazah, Ceceng Ma'mun Nawawi, mengatakan, selama pelatihan para peserta terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan. Terutama saat memasuki materi praktek, peserta terlihat sangat serius.
"Kita patut bersyukur ternyata para utusan dari masing-masing RT ini mereka terlihat bersungguh-sungguh untuk belajar. Tentu kita berharap besar, ditangan merekalah nantinya akan lahir para pengurus jenazah yang handal dan siap pakai bila sewaktu-waktu dibutuhkan bantuannya," katanya.
Pihaknya mengakui, selama ini jumlah pengurus jenazah sangatlah minim. Jika terjadi ditengah masyarakat ada yang meninggal, harus mencari-cari dulu tenaga ahlinya. "Harapan kami dengan adanya pelatihan ini, kesuitan-kesulitan itu bisa terurai, apalagi setiap ke RTan ada dua perwakilannya yang ikut pelatihan," katanya [KC-02/tis]**.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.