CIANJUR, [KC].- Pengadaan sejumlah alat komunikasi Handy Talki (HT) di Desa Sindangjaya Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur disoal. Pasalnya pengadaan HT yang bertujuan untyuk memudahkan komunikasi itu anggarannya bersumber dari bantuan insentif unyuk RT/RW.
Ketua RT Cihurang Desa Sindangjaya, Adim mengaku keberatan dengan rencana kepala desa mengenai pembelian alat komunikasi pesawat HT. "Sebenarnya saya sangat keberatan dengan program pembelian alat komunikasi HT tersebut. Saya rasa di Cihurang masih ada hal yang lebih penting lagi dari alat komunikasi seperti itu, kan sekarang jaman sudah modern. Ada hand phone, mengapa tidak menggunakan hand phone saja," kata Adim, Ketua RT 04/RW 07 Desa Sindangjaya, Minggu (24/12/2014).
Secara terpisah Kepala Desa Sindangjaya, Deni Rosdaya, mengaku pengadaan alat komunikasi pesawat HT dipandang perlu untuk memudahkan komunikasi. Maraknya aksi pencurian ternak diwilayahnya menjadi salah satu alasan perlunya ada sarana komunikasi yang mudah untuk penanganan.
"Semuanya bertujuan untuk memudahkan komunikasi. Bila terjadi hal yang tidak diinghinkan bisa dengan cepat dilaporkan dan lebih cepat dalam penanganannya. Kalau ternyata ada warga yang keberatan dengan pengadaan sarana komunikasi ini itu hak mereka," kata Deni.
Deni menegaskan bahwa rencana pengadaan pesawat HT tersebut sebelumnya telah dimusyawarhkan dengan 48 ketua RT dan dihadiri beberapa aparatur didesa. "Rencana ini muncul kan setelah terjadinya sejumlah aksi pencurian hewan ternak seperti yang terjadi di sebuah yayasan panti asuhan dimana 17 ekor domba dan mobil hilang," katanya.
Aksi kejahatan itu kata Deni, masih berlanjut dengan adanya belasan ekor ternak milik warga yang dipotong dikandangnya tanpa dibawa ooleh pelakunya. "Atas dasar itulah saya berinisiatif melalui dana ARWT megusulkan dan merapatkan terlebih dahulu kepada Ketua RT dan RW untuk pembelian sarana komunikasi HT dengan tujuan mempermudah komunikasi," paparnya.
Pihaknya membantah kalau pembelian alat kominikasi HT tersebut merupakan upaya mencari keuntungan pribadi. "Kalau ada tuduhan kalau pengadaan HT itu untuk keuntungan pribadi, itu jelas tidak mendasar. Semuanya dilakukan terbuka, termasuk berapa harganya," tandasnya.
Ketika singgung mengenai harga dan tempat pembeliannya, Deni menjelaskan bahwa pesawat HT itu dipesan sebanyak 50 unit dari sebuah toko. Masing-masing pesawat harganya Rp 1.250.000,-. Pesawat HT tersebut dibagikan ke 45 ke RT-an sisanya dipegang oleh Kantor Desa untuk yang piket, dan Babinmas Sindangjaya. "Bayarnya di cicil, dengan uang muka Rp 600.000,- per unit," tegasnya.
Pemilik toko penjual alat komunikasi HT, Doni membenarkan adanya pemesanan pesawat HT dari Kades Sindangjaya. "Benar ada pembelian pesawat HT dari pak Kades, pesannya sebanyak 50 unit dengan harga Rp 1.250.000.- per unit," jelasnya [KC-02/tis]**.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.