CIANJUR, [KC].- Sejumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) yang berada dikawasan wisata Cipanas mengikuti seminar sehari tentang pencegahan penularan HIV/AIDS dan penyalahgunaan Napza yang dilaksanakan di aula Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto Bagian Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur, Kamis (11/12/2014).
Tidak hanya para PSK, peserta seminar yang diikuti sekitar 300 peserta itu ada diantaranya dari para waria dan mucikari yang datang dari wilayah Bogor, Bandung dan Sukabumi. Mereka terlihat antusia mendengarkan pemaparan dari sejumlah nara sumber yang didatangkan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Komisi Penanggulangan Aids Nasional(KPAN).
"Tujuan seminar ini tidak lain untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian dan komitmen seluruh pemangku kepentingan berkaitan dengan pelaksanaan penanggulangan HIV/AIDS dan penyalahgunaan Napza," kata Agus Hendroyono ditemui disela kegiatan, Kamis (11/12/2014).
Kegiatan seminar yang dilaksanakan tersebut juga dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia. "Harapannya semoga dengan seringnya dilaksanakan kegiatan serupa, mudah-mudahan dapat mengingatkan kembali kepada peserta, tentang materi yang telah disampaikanbisa dilaksanakan ditengah-tengah masyarakat," kata Agus.
Kegiatan seminar tentang pencegahan penularan HIV/AIDS dan penyalahgunaan Napza tersebut merupakan program kerja BPPK Ciloto setiap tahunnya. "Semoga warga yang telah mengikuti seminar ini jadi lebih paham dan mengingatkan dalam pencegahan HIV/AIDS itu sangat sulit. Makanya harus dilakukan secara bersama-sama," katanya.
Kegiatan seminar tentang pencegahan penularan HIV/AIDS dan penyalahgunaan Napza tersebut juga ditandai dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara BBPK Ciloto dengan Desa Gadog Kecamatan Pacet dalam rangka pengembangan Model Desa Peduli Napza dan HIV/AIDS dan dapat dijadikan sebagai laboraturium lapangan untuk pelatihan-pelatihan pencegahan HIV/AIDS dan penyalahgunaan Napza.
Seorang peserta seminar sebut saja Bunga, mengaku tertarik mengikuti seminar tentang pencegahan penularan HIV/AIDS dan penyalahgunaan Napza lantaran dirinya merupakan rentan terjangkit penyakit yang belum ada obatnya itu. Profesinya sebagai PSK dikawasan wisata Cipanas membuatnya harus lebih tahu untuk jaga diri.
"Siapa sih yang mau bekerja seperti yang saya alami saat ini. Tiap sore berangkat gadang (istilah mangkal bagi PSK), pulang menjelang subuh. Penghasilan harus dibagi-bagi, tapi resikonya tidak ada yang mau dibagi," kata Bunga yang tidak mau menyebut nama aslinya.
Wanita berparas ayu tersebut ikut seminar ingin tahu banyak bagaimana caranya agar tidak tertular penyakit HIV/AIDS. "Biar lebih tahu dalam pencegahannya, sehingga bisa lebih aman. Ini resiko profesi, harus pandai-pandai menjaga diri," katanya [KC-02/tis]**.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.