CIANJUR, [KC].- Isak tangis menyambut kedatangan jenazah Rani Andriani alias Melisa Aprilia. Jenazah, terpidana mati kasus narkoba tersebut tiba di Kampung Sukasari Wetan RT 03/RW 16 Desa Ciranjang sekitar pukul 11.00 WIB.
Begitu tiba, jenazah yang terbungkus dalam peti mati langsung dibawa masuk kedalam Madrasah Al- Jabar Ciranjang yang masih milik kerabatnya untuk disholatkan. "Sejumlah kerabat dan warga turut menyolatkan," kata Pemilik Madrasah Al-Jabar, H Syarif Hidayat (43).
Selesai di sholatkan jenazah rani langsung diangkut menggunakan mobil ambulance menuju tempat peristirahatan terakhirnya di Kampung Ciranjang RT 01/RW 08 Desa/Kecamatan Ciranjang atau sekitar 300 meter dari lokasi madrasah tempat disholatkan.
Ratusan warga menghantar pemakaman Rani Andriani alias Melisa Aprilia di Kampung Ciranjang RT 01/RW 08 Desa/Kecamatan Ciranjang. Proses pemakamanpun berlangsung cukup cepat mulai pukul 11.30 WIB dan selesai berbarengan dengan adzan dhuhur pukul 12.00 WIB.
Pemakaman almarhumah yang tersangkut kasus narkoba tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Cianjur Suranto, Kapolres Cianjur AKBP Dedi Kusuma Bakti dan Kepala Kejari Cianjur Wahyudi dan Dandim 0608 Cianjur Letkol Mochamad Andi Prihantono.
Pemakaman Rani dilakukan sesuai dengan amanatnya sebelum meninggal. Ia minta kepada orang tuanya Andi Sukandi, setelah meninggal agar dimakamkan disamping makam ibunya. Pihak keluarga setelah berembug akhirnya mengabulkan permintaan almahumah.
Selama proses pemakaman terlihat orang tua Rani terlihat tegar. Ia berdiri persis di sebelah utara makam didamping adik Rani yakni Popi Aprianti. Pria yang rambutnya sudah memutih itu tak henti-hentinya memanjatkan doa untuk anaknya. Ia baru beranjak setelah prosesi pemakaman selesai. Itupun harus dipapah oleh anaknya.
"Kami sudah mengabulkan wasiat Rani. Rani ingin dimakamkan di samping ibunya. Alhamdulillah semuanya sudah beres. Kami hanya bisa berdoa semoga Rani diterima di sisi Allah Swt," kata Andi Sukandi saat ditemui usai pemakaman.
Wakil Bupati Cianjur, H. Suranto mengungkapkan, kedatangannya ke pemakaman almarhumah Rani Andriani alias Melisa Aprilia tidak lain untuk ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Rani. Terlebih, hukuman yang dijatuhkan pada Rani sedang menjadi isu nasional.
"Rani itu kan warga Cianjur, kami datang sebatas ikut berbela sungkawa atas meninggalnya Rani. Semoga pihak keluarga diberi ketabahan dan kesabaran," kata Suranto.
Seperti diketahui almarhumah Rani telah dieksekusi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (18/1/2014) dini hari sekitar pukul 00.30 Wib.
Selain Rani, lima terpidana mati kasus narkoba lainnya yang sudah dieksekusi adalah Namaona Denis (48), warga negara Malawi; Marco Archer Cardoso Mareira (53), warga negara Brasil; Daniel Enemua (38), warga negara Nigeria; Ang Kim Soei (62) warga negara Belanda serta Tran Thi Bich Hanh (37), warga negara Vietnam [KC-02]**.
Begitu tiba, jenazah yang terbungkus dalam peti mati langsung dibawa masuk kedalam Madrasah Al- Jabar Ciranjang yang masih milik kerabatnya untuk disholatkan. "Sejumlah kerabat dan warga turut menyolatkan," kata Pemilik Madrasah Al-Jabar, H Syarif Hidayat (43).
Selesai di sholatkan jenazah rani langsung diangkut menggunakan mobil ambulance menuju tempat peristirahatan terakhirnya di Kampung Ciranjang RT 01/RW 08 Desa/Kecamatan Ciranjang atau sekitar 300 meter dari lokasi madrasah tempat disholatkan.
Ratusan warga menghantar pemakaman Rani Andriani alias Melisa Aprilia di Kampung Ciranjang RT 01/RW 08 Desa/Kecamatan Ciranjang. Proses pemakamanpun berlangsung cukup cepat mulai pukul 11.30 WIB dan selesai berbarengan dengan adzan dhuhur pukul 12.00 WIB.
Pemakaman almarhumah yang tersangkut kasus narkoba tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Cianjur Suranto, Kapolres Cianjur AKBP Dedi Kusuma Bakti dan Kepala Kejari Cianjur Wahyudi dan Dandim 0608 Cianjur Letkol Mochamad Andi Prihantono.
Pemakaman Rani dilakukan sesuai dengan amanatnya sebelum meninggal. Ia minta kepada orang tuanya Andi Sukandi, setelah meninggal agar dimakamkan disamping makam ibunya. Pihak keluarga setelah berembug akhirnya mengabulkan permintaan almahumah.
Selama proses pemakaman terlihat orang tua Rani terlihat tegar. Ia berdiri persis di sebelah utara makam didamping adik Rani yakni Popi Aprianti. Pria yang rambutnya sudah memutih itu tak henti-hentinya memanjatkan doa untuk anaknya. Ia baru beranjak setelah prosesi pemakaman selesai. Itupun harus dipapah oleh anaknya.
"Kami sudah mengabulkan wasiat Rani. Rani ingin dimakamkan di samping ibunya. Alhamdulillah semuanya sudah beres. Kami hanya bisa berdoa semoga Rani diterima di sisi Allah Swt," kata Andi Sukandi saat ditemui usai pemakaman.
Wakil Bupati Cianjur, H. Suranto mengungkapkan, kedatangannya ke pemakaman almarhumah Rani Andriani alias Melisa Aprilia tidak lain untuk ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Rani. Terlebih, hukuman yang dijatuhkan pada Rani sedang menjadi isu nasional.
"Rani itu kan warga Cianjur, kami datang sebatas ikut berbela sungkawa atas meninggalnya Rani. Semoga pihak keluarga diberi ketabahan dan kesabaran," kata Suranto.
Seperti diketahui almarhumah Rani telah dieksekusi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (18/1/2014) dini hari sekitar pukul 00.30 Wib.
Selain Rani, lima terpidana mati kasus narkoba lainnya yang sudah dieksekusi adalah Namaona Denis (48), warga negara Malawi; Marco Archer Cardoso Mareira (53), warga negara Brasil; Daniel Enemua (38), warga negara Nigeria; Ang Kim Soei (62) warga negara Belanda serta Tran Thi Bich Hanh (37), warga negara Vietnam [KC-02]**.
Comments1
Innallillahhi wa innaillaihhi roji'un
ReplyDeleteSemoga amal ibadah nya di terima & di tempatkan di sisi Alloh Swt
Semoga keluarga Almh Rani di berikan kesabaran & ketabahan yang senantiasa mendo'akan Almh Rani
Selamat jalan & selamat tinggal Rani
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.