CIANJUR, [KC].- Setelah sempat mengalami penurunan produksi, para peternak susu yang tergabung dalam Koperasi Peternak Susu (KPS) Cianjur Utara saat ini mulai bangkit kembali. Hal itu tidak terlepas dengan kerja keras para anggota KPS untuk saling mendukung untuk bisa lebih maju dan berkembang.
"Pada saat harga daging sapi naik, dampaknya luar biasa. Beberapa peternak terpaksa menjual sapinya, karena merasa lebih untung. Itu sulit dikendalikan dan dampaknya pada produksi susu yang menurun," kata Ketua KPS Aaan Supendi, Selasa (17/2/2015).
Penurunan produksi susu saat harga daging monjak sempat menembus angka 2.500 liter per hari. Dalam kondisi normal produksi susu mencapai 3.500 liter per hari. "Waktu itu memang sempat turun, karena sapinya berkurang. Ini menjadi persoalan serius, makanya kami berupaya bagaimana caranya agar bisa stabil," katanya.
Salah satu upaya yang dilakukan ada mencari bantuan pinjaman dana dari pihak ketiga. Berkat kerja keras akhirnya mendapatkan bantuan dari pihak ketiga yang sifatnya pinjaman bergulir. "Bantuan itulah kami manfaatkan untuk menambah jumlah ternak, tapi semuanya berdasarkan persetujuan anggota. Kita tidak berikan dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk ternak," paparnya.
Dengan bertambahnya ternak, lambat laun produksi susi kembali terdngkrak. Yang awalnya sempat turun drastis, saat ini sudah mulai stabil. "Saat ini dalam perhari sudah mencapai rata-rata 3.500 liter dengan jumlah ternak 450 ekor terdiri dari ternak produksi dan kering kandang," katanya.
Untuk penjualan susu, Aan mengaku tidak mengalami kesulitan. Selain dijual secara eceran, mayoritas produksi susu KPS sudah ditampung oleh sebuah perusahaan makanan dan minuman. "Kami memiliki kerja sama dengan sebuah perusahaan makanan dan minuman yang minta kami pasok susu. Kami tidak mengalami kesulitan dalam pemasarannya," katanya.
Hanya saja pihaknya mengaku mengalami kesulitan untuk melakukan sentralisasi ternak, lantaran keterbatasan luas areal lahan. "Tadinya bantuan yang kami terima untuk sentralisasi, tapi terbentur mahalnya pembebasan lahan, makanya kami lebih memilih untuk meningkatkan produksi," tegasnya.
Pihaknya berharap Pemkab Cianjur bisa membantu untuk penyediaan lahan. Karena kalau mengandalkan dari KPS kemungkinan sulit. "Kami pernah meminta bantuan ke Pemkab untuk memohon lahan eks HGU perkebunan, tapi sampai saat ini belum bisa teralisasi," jelasnya [KC-02]**.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.