CIANJUR, [KC].- Pelaksanaan realisasi bantuan Gubernur Jawa Barat untuk rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang diterima warga di Desa Warga Asih Kecamatan Kadupandak Kabupaten Cianjur diduga tidak sesuai dengan ketentuan. Bantuan yang cair pada bulan Nopember 2014 itu seharusnya untuk 20 unit rumah, namun ternyata bertambah menjadi 22 unit rumah.
Padahal seharusnya masing-masing pemilik rutilahu mendapatkan bantuan Rp 10 juta. Namun oleh pengelola ditingkat desa, bantuan tersebut diberikan berupa barang yang nilainya bervariatif.
"Hasil dari pendataan yang saya lakukan, warga penerima bantuan mengaku banyak yang tidak tahu berapa jumlah yang harus diterima. Ada sejumlah warga yang menerima dalam bentuk barang nilainya hanya sekitar Rp 5 juta," kata H. S seorang tokoh masyarakat saat dihubungi, Rabu (18/2/2015).
Diakuinya, sejumlah warga sempat membuat pernyataan tertulis mengenai jumlah dan jenis barang yang diterima. "Kita ingin pelaksanaan bantuan tersebut sesuai dengan ketentuan, jangan sampai masyarakat tidak tahu bantuan yang seharusnya diterima," katanya.
Kepala Desa Warga Asih Kecamatan Kadupandak Kabupaten Cianjur, Ijang Nurjaman tidak menampik kalau bantuan rutilahu dari Gubernur Jawa Barat tersebut diterima warga bervariatif. Hal itu didasarkan atas kebutuhan warga yang satu sama lainya berbeda.
"Memang tidak sama satu sama lain, itu tergantung kebutuhan, ada yang sekitar Rp 5 juta, bahkan ada yang sampai Rp 11 juta lebih. Itu tergantung kebutuhan warga, karena pembangunannya bukan rehab total, jadi berbeda-beda," jelas Ijang saat dihubungi terpisah.
Ijang mengaku, sebelum diberikan bantuan tersebut kepada warga terlebih dahulu sudah dirapatkan dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Hasilnya disepakati bahwa bantuan rutilahu itu diberikan berdasarkan kebutuhan warga. Sehingga nilainya tidak sama satu sama lainya.
"Kita rapatkan dulu sebelumnya, kita tidak main memutuskan sendiri. Pertimbangan kami bahwa masih banyak warga yang membutuhkan, kalau hanya 20 warga, yang lainnya bagaimana, kan juga harus dipikirkan," kilahnya.
Ijang mengakui, pada bulan September 2014 menerima bantuan rutilahu dari Gubernur Jawa Barat sebanyak 20 unit yang nilainya mencapai Rp 200 juta. Namun dengan dalih kesepakatan, bantuan yang seharusnya untuk 20 unit dan masing-masing-masingya menerima Rp 10 juta tersebut dibagi menjadi 22 unit. Itupun jumlah bantuannya diterima bervariatif.
"Ya bantuannya kita berikan kepada 22 warga pemilik rutilahu. Jumlahnya tidak sama, tergantung kebutuhan. Semua itu dengan pertimbangan masih banyak warga lainnya yang membutuhkan, itu juga menjadi pemikiran kami," tandasnya [KC-02]**.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.