CIANJUR, [KC].- Penanganan lahan kritis di Kabupaten Cianjur tidak bisa hanya
dilakukan oleh pemerintah saja, tapi harus melibatkan semua unsur
masyarakat. Kalau tidak dilakukan, niscaya lahan kritis tidak akan
tuntas dan justru akan bertambah.
Demikian ditegaskan Kepala
Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) Kabupaten Cianjur, Mamat Nano
ketika disinggung luasnya lahan kritis yang masih ada diwilayah
Kabupaten Cianjur. Nano menyebut hingga pertengahan bulan Maret 2015
lahan kritis di Kabupaten Cianjur masih mencapai 63 ribu hektar lebih.
"Kita
akui memang masih tinggi jumlah lahan kritis yang ada saat ini. Lahan
kritis tersebut tersebar di 11 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada di
Cianjur. Ini perlu penanganan serius dan tidak bisa dilakukan sendiri,"
kata Mamat Nano.
Berbagai upaya penanganan lahan kritis tengah
dilakukan baik dengan swadaya bantuan, maupun bantuan dari pemerintah.
"Posisi dinas lebih banyak memfasilitasi, ingin mengerakkan pelaku
usaha, petani. Kalau tidak, tidak akan tertangani. Kita pacunya
kesadaran masyarakat. Tanpa itu kita sulit. Kalau tidak ada bantuan
pemerintah, tidak ada aktivitas," paparnya.
Pembentukan dan
pemberdayaan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) tiap desa,
sangat membantu dalam penuntasan lahan kritis. Mereka memiliki peran
melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk menumbuh kembangkan
kesadaran merehabilitasi lahan kritis.
"Masing-masing desa kita
tetapkan tujuh orang PKSM. Mereka diberikan bintek diklat. Kalau ada
fasilitas yang tidak terpakai kita pinjamkan. Mereka ini menggerakkan
masyarakat yang berdomisili. Karena kalau mengandakan penyuluh sudah
sangat berkurang," katanya.
Diakui Nano, adanya PKSM di 360
desa/kelurahan sangat efektif membantu dalam penanganan lahan kritis.
Para PKSM ini selalu standby di wilayah desanya masing-masing.
"Minimalnya mereka itu mampu memberikan penyuluhan kepada masyarakat
mengenai lahan.
Kita harapkan lahan kritis bisa berkurang dengan pola seperti ini," katanya [KC-02]**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.