CIANJUR, [KC].- Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mukti
Kabupaten Cianjur siap mencalonkan diri menjadi calon Bupati Cianjur
dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar pada
Desember 2015 mendatang. Bahkan demi maju menjadi Cianjur 1 itu, ia rela
melepas jabatannya baik sebagai Direktur PDAM maupun mundur dari
Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Kepastian pencalonannya dalam
Pilkada, disampaikan ditengah-tengah kegiatan peresmian Kantor PDAM
Tirta Mukti Cianjur di Jalan Pangeran Hidayatulloh, Desa Limbangansari
Kecamatan/Kabupaten Cianjur, Selasa (3/3/2015).
"Kalau rakyat
menghendaki saya untuk maju memimpin Cianjur kedepan saya siap, saya
tidak bisa menolaknya. Segala konsekwensinya saya siap, termasuk melepas
jabatan sebagai direktur dan mundur dari PNS saya pun siap," kata
Herman saat ditemui sejumlah wartawan.
Pencalonan Herman
disebut-sebut hanya merupakan upaya penyelamatan yang dilakukan Bupati
Cianjur H. Tjetjep Muchtar Soleh. Herman disebut-sebut merupakan calon
"boneka". Lahirnya Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015 melarang keluarga
bupati maju dalam Pilkada. Hal itulah yang dilakukan dalam rangka
mempertahankan politik dinasti.
Namun tuduhan tersebut dibantah
oleh H. Herman. Dia akan maju dalam Pilkada karena keinginan masyarakat.
Jika masyarakat tidak menginginkan, ia bersedia menarik pencalonannya.
"Saya hanya pelayan masyarakat, ketika masyarakat menghendaki saya maju
dalam Pilkada saya harus siap. Tapi saya bukan disruh oleh pak bupati,
ini keinginan masyarakat," katanya.
Disebutkan Herman, beberapa
hari sebelumnya pihaknya mendapatkan mandat dari Korpri dan PGRI untuk
maju dalam Pilkada mewakili unsur birokrat. "Saat rapat saya diberikan
mandat untuk maju dalam Pilkada, saya tidak bisa menolaknya, makanya
saya harus siap," paparnya.
Herman mengaku tidak memiliki
persiapan khusus anggaran. Bahkan pihaknya juga menolak jika kendaraan
politik yang akan menjadi kendaraanya harus memberikan upeti atau
setoran sejumlah dana. "Kalau seperti itu lebih baik mundur saja, saya
berangkat tidak punya uang, hanya panggilan dari masyarakat," katanya.
Bupati
Cianjur H. Tjetjep Muchtar membenarkan jika keinginan dari Korpri dan
PGRI mengharapkan H. Herman maju dalam Pilkada. "Ya benar seperti itu,
siapapun PNS boleh saja mencalonkan diri dalam Pilkada. Sebagai birokrat
saya harus mendukungnya, siapun dia termasuk jika Sekda juga
mencalonkan saya akan dukung," kata Tjetjep.
Apalagi kata Bupati,
bila Korpri sudah mendukung H. Herman untuk maju, tidak ada alasan lain
untuk menolaknya. "Sebagai demokrat kita dukung calon dari birokrat,"
tegasnya.
Ketika disinggung apakah akan berangkat dari Partai
Demokrat yang dipimpinya, Tjetjep tidak memberikan kepastian. Dia
berkilah bahwa Demokrat merupakan partai yang terbuka dan memperhatikan
hasil survei. "Kalau misalnya calon dari birokrat hasil survenya bagus,
kenapa tidak. Demokrat itu terbuka, kita lihat saja nanti hasil
surveinya," kata Tjetjep [KC-02]**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.