CIANJUR, [KC].- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cianjur gagal menerapkan
kurikulum 2013 (Kurtilas) secara meneyeluruh menyusul adanya surat
edaran dari kementerian pendidikan. Sebelumnya Disdik Cianjur bersikeras
akan menerapkan kurikulum 2013 mengingat semua persiapan baik sarana
maupun prasarana sudah dilakukan.
Akibat gagal menerapkan secara
menyeluruh kurtilas, sejumlah buku pelajaran kurtilas menumpuk
disejumlah sekolah lantaran sudah terlanjur pengadaanya. Hanya beberapa
sekolah saja yang masih bisa menerapkan kurtilas. Itupun merupakan
sekolah yang telah ditentukan berdasarkan Daftar Tenaga Pendidik
(Dapodik) dari kementerian pendidikan.
Sekretaris Disdik
Cianjur, Jum'ati mengatakan, gagalnya penerapan kurtilas secara
menyeluruh tersebut bukan kemauan dari Disdik, melainkan adanya surat
edaran. "Memang awalnya kalau dari kementerian masih multi tafsir,
sehingga awalnya kita akan tetap menerapkan kurtilas mengingat berbagai
persiapan telah dilakukan. Namun setelah adanya edaran dari dirjen
pendidikan kita tidak bisa berbuat banyak," kata Jum'ati saat ditemui di
kantornya, Senin (9/3/2015).
Dalam surat edaran tersebut
menyebutkan bahwa sekolah diluar sekolah sasaran dikembalikan ke
kurikulum 2016. Sedangkan sekolah sasaran masih bisa melanjutkan
kurtilas. "Bisa dibayangkan seluruh sekolah mulai dari SD, SMP, SMA/SMK
sudah mempersiapkan diri menerapkan kurtilas termasuk mempersiapkan
guru-gurunya, tiba-tiba di cancel harus kembali ke kurikulum 2006.
Disitulah pasti merasa sedih, tapi ini kebijakan harus diikuti,"
katanya.
Dikatakan Jum'ati, di Kabupaten Cianjur hanya ada 30
sekolah sasaran yang masih terus menerapkan kurtilas. Sekolah tersebut
terdiri dari 13 SD, 5 SMP dan 12 SMA/SMK. "Diluar 30 sekolah itu kembali
ke kurikulum 2006, hayana 30 sekolah yang bisa melanjutkan kurtilas,"
tegasnya.
Pihaknya tidak mempermasalahkan adanya edaran
kembalinya ke kurikulum 2006. Hanya berharap para siswa tidak terganggu
belajarnya dengan bolak-baliknya penerapan kurikulum ini. "Mudah-mudahan
saja belajar siswa tidak terganggu, terutama yang sudah kelas enam dan
tiga yang sebentar lagi mau Ujian Nasional (UN). Jangan sampai perubahan
kurikulum ini mengganggu pelajaran mereka," katanya.
Untuk
memproteksi siswa agar tidak terganggu dalam belajar akibat perubahan
kurikulum, pihaknya terus menerus menyampaikan informasi kesetiap
sekolah adanya pengembalian kurikulum ke yang lama diluar sekolah
sasaran. "Tentu kita kawatir, makanya kita terus sampaikan ke setiap
sekolah mengenai perubahan ini agar siswa tidak terganggu," kata Jum'ati [KC-02]**.
Hanya 30 Sekolah Yang Bisa Melanjutkan Kurtilas
![Kabar Cianjur](https://4.bp.blogspot.com/-uCjYgVFIh70/VuOLn-mL7PI/AAAAAAAADUs/Kcu9wJbv790hIo83rI_s7lLW3zkLY01EA/s100/avatar.png)
Related Article
![Kabar Cianjur](https://4.bp.blogspot.com/-uCjYgVFIh70/VuOLn-mL7PI/AAAAAAAADUs/Kcu9wJbv790hIo83rI_s7lLW3zkLY01EA/s100/avatar.png)
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.