CIANJUR, [KC].- Hanya tiga sekolah di Kabupaten Cianjur yang siap melaksanakan
Ujian Nasional (UN) secara online. Hal itu setelah dilakukan ferivikasi
oleh Kementerian Pendidikan. Dari tujuh sekolah yang di ferivikasi,
ternyata hanya tiga yang memenuhi syarat.
Ketiga sekolah tersebut
adalah SMAN 1 Cianjur, SMKN 1 Cikalongkulon dan SMK Bela Nusantara.
Sedangkan empat sekolah yang mundur lantaran tidak memenuhi kriteria
yakni SMK Al Ittihad, SMKN 2 Cikalu, SMKN Tanggeung dan SMPN 1 Cianjur.
Kepala
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cianjur Cecep S Alamsyah melalui
Kepala Bidang (Kabid) SMA/SMK Akib Ibrahim mengatakan, penetapan sekolah
CBT (Computer Best Test) tersebut dilakukan oleh pemerintah pusat.
"Yang menentukan bukan kita, tapi dari pusat, mereka melihat data
sekolah dan disampaikan ke kita selanjutnya dilakukan ferivikasi," kata
Akib saat ditemui dirumahnya Minggu (8/3/2015).
Dikatakan Akib,
dari kementerian datang pertama melakukan ferivikasi. Mereka melakukan
penjajakan dan akhirnya bikin pernyataan kesiapan sekolah untuk
menyelenggarakan UN dengan sistem CBT.
Beberapa hal dilihat
seperti aspek aspek peralatan, karena satu komputer untuk tiga siswa
dengan sitem sif atau pergantian giliran. Kemudian dilihat kesiapan
jaringan, yang dilihat kekuatan jaringan dan kesiapan lembaga sekolah
dalam menghadapi perkembangan siswa juga menjadi pertimbangan
"Berdsarkan
kajian itu yang menyatakan mundur ada 4 sekolah yakni SMKN 2 Cilaku,
SMKN Tanggeung, SMK Al Ittihad, dan SMPN 1 Cianjur. Sedangkan tiga
sekolah yakni SMAN 1 Cianjur, SMKN 1 Cikalongkulon dan SMK Bela
Nusantara lolos ferivikas dan siap menyelenggarakan UN dengan sistem
CBT," kata Akib.
Ditegaskan Akib, pihak Disdik juga telah
melakulan pemantauan dan pembinaan kesiapan sekolah seperti kesiapan
alat, mental siswa dan pelatihan untuk pembiasaan penggunaan alat
komputer dengan latihan-latihan. "Bagi sekolah juga kami sarankan untuk
melakukan latihan berulang-ulang, termasuk dengan pengkajian materi
oleh guru dan pemibing agar lebih ekstra dibandingkan yang lain,"
katanya.
Dijelaskan Akib, pelaksanaan UN dengan sitem CBT dinilai
lebih aman dari berbagai hal, lebih efesien dan tidak perlu mencetak
soal. "Ini juga baru uji coba. Kalau bagus kemungkian diteruskan kalau
tidak berhasil akan dikaji ulang," tegas.
Beberapa kendala yang
dihadapi daerah dengan adanya menerapan UN dengan sistem CBT diantaranya
mengenai kesiapan sekolah mengenai kepemilikan alat komputer kebanyakan
tidak stabil, dan kualitas alat yg dimiliki banyak yang kurang layak.
Selain itu masalah jaringan, banyak jaringan didaerah yang tdak memadai,
termasuk kestabilan listrik.
"SMKN Tanggeung mundur juga karena
listrik tidak stabil, itu menjadi masalah diwilayah Cianjur selatan.
Selanjutnya dari kemampuan IT harus dilatih kembali, dan mempersiapkan
mental anak. Orang bisa komputer, tapi disitusi seperti itu bisa saja
lupa. Waktu pembiasaan yang mepet dan juknis pelaksanaan belum ada,
juknis seperti apa dan tahapannya seperti apa, itu menjadi kendala
didaerah," papar Akib [KC-02]**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.