CIANJUR, [KC].- Investor asal Jepang tertarik investasi terhadap kokon
ulat sutra asal Kabupaten Cianjur. Investor tersebut sanggup menerima
kokon Cianjur dengan harga tinggi diatas harga pasaran. Kalau biasanya
hanya Rp 20-30 ribu per kilogram, investor asal negeri Sakura itu
sanggup membeli dengan harga Rp 100 ribu per kilogram.
Kepala
Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) Kabupaten Cianjur, Mamat Nano
membenarkan adanya permintaan kokon dari investor asal Jepang. Hal itu
menjadi angin segar bagi para petani ulat sutra di Cianjur yang
sebelumnya kurang beruntung akibat harga kokonnya yang relatif rendah.
"Ini
merupakan angin segar bagi para petani ulat sutra, apalagi investor itu
mau membeli harga jauh lebih tinggi dari harga biasanya. Tinggal
bagaimana kita menyiapkan untuk memenuhi permintaan investor," kata
Mamat saat ditemui disela kegiatan di Pemda Cianjur, Selasa (17/3/2015).
Dikatakan
Mamat, pihak investor mengisyaratkan bahwa keberanian membeli kokon
dengan harga tinggi tentu harus dibarengi dengan kualitas yang lebih
baik. Investor meminta agar kualitas kokon yang dihasilkan benar-benar
bisa terjaga.
"Ini perlu pengawasan sejak dini, mulai dari awal
proses sampai bisa menghasilkan kokon. Karena kualitas harus bisa
benar-benar terjaga, jangan sampai mengecewakan investor. Saat ini kita
tengah dorong agar para petani mengutamakan kualitas tidak hanya
kuantitas, pasar sudah jelas tinggal memproduksinya," katanya.
Sejumlah
daerah yang saat ini terus dikembangkan untuk budidaya ulat sutra
seperti wilayah Kecamatan Sukanagara dan Kecamatan Pacet. Kedua wilayah
tersebut dikembangkan untuk menghasilkan ulat sutra sesuai dengan
permintaan investor asal Jepang.
"Saat ini kita baru mampu
memproduksi sekitar 300 kilogram per bulannya. Dengan adanya permintaan
pasar ini kita harapkan akan lebih lagi, sebab petani juga sudah
terangsang untuk lebih giat membudidayakan ulat sutra," paparnya [KC-02]**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.