CIANJUR, [KC].- Kesejahteraan para guru honorer di sekolah swasta menjadi
salah satu prioritas perjuangan yang di usung Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) Jawa Barat. Hal itu mengingat kesejahteraan para guru
honorer disekolah swasta khususnya dilingkungan sekolah PGRI masih
sangat mendesak untuk ditingkatkan.
"Kita akan terus
memperjuangkan temen-teman guru honorer khususnya disekolah swasta agar
kesejahteraannya meningkat. Memang tidak mudah, tapi kita harus optimis
bisa membawa misi ini," kata Ketua PGRI Jawa Barat Edi Parmadi saat
ditemui disela kegiatan pelantikan Kepala Sekolah (Kepsek) SMK 3 PGRI
Cianjur, Selasa (17/3/2015).
Dikatakan Edi, selama ini belum ada
payung hukum yang menyamaratakan tenaga honorer. Untuk tenaga honorer
yang diharapkan menjadi PNS terikat dengan K2 (Kategori dua). Sementara
tenaga honorer lainnya yang berada disekolah negeri dan swasta belum
bisa mendapatkan kesejahteraan melalui sertifikasi.
"Selama ini
yang bisa melakukan sertifikasi hanya guru honorer yang SKnya
dikeluarkan yayasan, sedangkan yang disekolah negeri diluar kategori dua
kan tidak bisa. Makanya perlu adanya payung hukum. Inilah yang terus
kita perjuangkan agar guru honorer itu bisa sejahtera," katanya.
Kepala
PGRI Kabupaten Cianjur, H. Jum'ati mengungkapkan, selama ini PGRI
Cianjur selalu konsen memperjuangkan kesejahteraan para guru terutama
tenaga guru honorer. Tidak ada pembedaan antara guru yang mengajar
disekolah swasta atau negeri dalam perlakuannya.
"Hanya sistemnya
saja yang sedikit berbeda, tapi tujuannya sama agar mereka lebih
sejahtera. Karena banyak diantara guru honorer itu yang jauh lebih
berkualitas. Makanya kita juga berupaya terus memperhatikannya," kata
Jum'ati saat ditemui terpisah.
Pihaknya berharap para tenaga guru
honorer terutama yang tidak lulus menjadi PNS bisa diangkat dengan gaji
dari pemerintah. "Mudah-mudahan 2016 yang tidak diangkat, mendapatkan
honor dari pemerintah pusat. Ini terus kita perjuangkan, mudah-mudahan
bisa teralisasi," tegasnya.
Sementara itu acara pelantikan Kepala
SMK 3 PGRI Cianjur itu berlangsung lancar. Dedi Supriyadi memangku
jabatan baru menggantikan rekannya Dadang Sunardi yang diangkat menjadi
pengawas dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur. Dedi merupakan
orang lama di lingkungan PGRI, sudah sepantasnya meski baru berusia 49
tahun didapuk memimpin SMK 3 PGRI Cianjur.
"Daya ingin sekolah
yang saya pimpin ini mernjadi trend setter atau menjadi pusatnya
otomotif sekolah di Cianjur. Perlu kerja keras bersama, insya allah apa
yang ingin saya bangun itu kedepan bisa terwujud. Apalagi kalau melihat
kualitas lulusan otomotif yang banyak menjadi daftar tunggu diperusahaan
besar," harap Dedi [KC-02]**.
PGRI Perjuangkan Kesejahteraan Guru Honorer
Kabar Cianjur
4:42:00 AM
0
Related Article
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.