CIANJUR, [KC].- Ribuan santri Pondok Pesantren (Pontren) Al Ittihad meriahkan
acara Milad ke 15 yang di laksanakan di komplek Pontren Al Ittihad Jalan
Raya Bandung KM 3 Bojong Karangtengah Cianjur, Sabtu (28/2/2015).
Serangkaian kegiatan dilakukan sebagai bentuk kreatifitas santri.
Ketua
Panitia Milad ke 15 Pontren Al Ittihad, Ali Nasrudin mengatakan, pada
kegiatan milad pontren kali ini dilaksanakan berbagai kegiatan yang
melibatkan para santri. Diantaranya kegiatan donor darah sukarela, bazar
hasil karya santri, kegamaan dan seni dan lingkungan hidup.
"Kita
sudah melaksanakan kegiatan sejak awal Februari. Semua itu kita lakukan
untuk mengukur sejauh mana kreatifitas santri ini bisa ditunjukkan.
Sakaligus untuk mengukur kemampuan yang dimiliki para santri sebagai
evaluasi proses belajar," kata Ali saat ditemui di komplek Pontren Al
Ittihad, Sabtu (28/2/2015).
Kegitam milad selain bertujuan untuk
memperingati hari jadi pontren yang ke 15 juga sebagai upaya merefleksi
perjalan selama 15 tahun dan mengasah kreatifitas santri. "Makanya dalam
milad kali ini ditampilkan seluruh hasil kreatiftas para santri. Ini
menjadi salah satu ajang pembuktian kemampuan para santri diberbagai
bidang," katanya.
Dikatakan Ali, tema peringatan milad Pontren Al
Ittihad kali adalah 15 tahun isiqomah turut mencerdaskan bangsa. Tema
tersebut merupakan satu bukti bahwa Pontren Al Ittihad yang didalamnya
terdapat SMA Plus, SMK Plus dan SMP Terpadu mampu memberikan kontribusi
dalam kemajuan pendidikan.
"Sejak Al Ittihad ada, sejumlah
prestasi telah diraih diantaranya LKS tingkat provinsi TI juara harapan 2
tahun 2011, PMR, pramuka penggalang dan masih banyak lagi prestasi
lainya. Ini bukti. bahwa kami tidak hanya mampu memberikan pendidikan
agama bagi para santri, tapi juga pendidikan umum," paparnya.
Pimpinan
Pontren Al Itiihad KH. Kamali Abdul Ghani (57), mengungkapkan,
pendidikan bukan hanya fisik tapi output dari proses belajar mengajar.
Pontren Al Ittihad dalam menjalankan proses belajar mengajar
menggabungkan sistim modern dan salafi sehingga mampu menjawab tantangan
jaman.
"Ini yang menjadi unggulan pontren perpaduan antara
pendidikan nasional, salfiyah dan sistem gontor. Kita padukan kita ramu
sistemnya. Semuanya seimbang dan semuanya urgen," kata Kamali saat
ditemui terpisah.
Membangun pontren hingga mampu berkembang dalam
kurun waktu 15 tahun perjalanan tidaklah mudah. Tudingan lulusan
pontren tidak siap pakai dalam dunia luar secara tidak langsung telah
terbantahkan.
"Dulu cukup susah mengembangkan pontren, ini sebuah
perjuangan panjang, semuanya berangkat dari nol. Pada awal berdiri 15
tahun silam kami hanya ada ada 14 santri. 5 Santri dari Bekasi, 2 santri
dari Jakarta dan sisanya dari Cianjur. Sekarang kami telah memiliki
sekitar 3.000 santri," jelas Kamali.
Para santri yang belajar di
Pontren Al Ittihad 50 persen diantaranya berasal dari luar Cianjur.
Bahkan ada juga yang datang dari luar pulau jawa. "Ini patut kita syukur
hasil dari sebuah perjuangan bersama. Mudah-mudahan kami bisa
memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara untuk lebih baik lagi,".
tegasnya [KC-02]**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.