CIANJUR, [KC].- Meski tidak terdapat data Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal
Cianjur yang bekerja didaerah Yaman, namun Pemkab Cianjur terus memantau
perkembangan pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak
didaerah konflik tersebut. Melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Dinsosnakertrans) terus melakukan koordinasi dengan
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
"Ini langkah antisipasi saja,
bukan tidak menutup kemungkinan meski Yaman bukan daerah tujuan TKI,
tapi bisa saja ada warga Cianjur yang bekerja disana (Yaman). Makanya
kita terus pantau perkembangan pemulangan WNI dari Yaman," kata Kepala
Bidang(Kabid) Bina Ketenagakerjaan Dinsosnakertrans Kabupaten Cianjur,
Sunardi, Kamis (16/4/2015).
Sebagaiamana diketahui, ekspansi
Arab Saudi ke Yaman membuat pemerintah Indonesia harus memulangkan para
WNI karena kekawatiran akan keamanan dan keselamatan mereka. Para WNI
yang berada di Yaman kebanyakan merupakan pelajar dan para pekerja
profesional.
Dikatakan Sunardi, tidak menutup kemungkinan
diantara pelajar yang dipulangkan itu ada diantaranya warga Cianjur.
Demikian juga para pekerja profesional, kemungkinan bisa saja warga
Cianjur ada diantaranya. "Sejauh ini memang belum ada, biasanya kalau
ada warga Cianjur yang dipulangkan, pihak Kemenlu selalu memberitahukan
ke kami," paparnya.
Pihaknya tidak mau kecolongan, untuk itu
sebagai antisipasinya saat ini tengah menggali informasi dari
pemerintahan desa untuk melakukan pendataan warga yang sedang belajar
diluar negeri. Hasil informasi sementara tidak ditemukan warga Cianjur
yang belajar didaerah Yaman.
"Kita patut bersyukur sejauh ini
tidak ada warga Cianjur yang menjadi korban konflik perang di Yaman.
Tapi kita tetap komunikasi intens dengan Kemenlu," papar Sunardi.
Jumlah TKI Menurun
Sementara
itu, Cianjur yang termasuk salah satu penyumbang TKI terbesar di Jawa
Barat sepertinya sudah mulai bergeser. Jumlah pengiriman TKI dari
Cianjur cenderung menurun. Hal itu tidak terlepas semakin menggeliatnya
iklim investasi di Cianjur.
"Memang jumlahnya cenderung menurun
setelah banyak pabrik yang menyerap tenaga kerja cukup banyak. Apalagi
masih ada sejumlah pabrik yang mempekerjakan lulusan SD, dampaknya besar
terhadap pengiriman TKI terutama kaum perempuan," jelas Sun Sun.
Banyak
kaum perempuan yang lebih memilih bekerja di daerah sendiri meski
pendapatannya berbeda saat bekerja menjadi TKI. "Bedanya juga tidak
jauh, mendingan didaerah sendiri daripada harus menjadi TKI. Inilah yang
menjadi salah satu penyebab penurunan jumlah TKI asal Cianjur,"
tegasnya [KC-02]**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.