Tentu saja ayah lima anak ini bahagia bukan main, setelah dioperasi matanya, 23-24 Mei lalu. Maklum saja dua puluh tahun lebih buruh tani ini tidak mampu melihat dengan jelas lebih dari semeter. “Alhamdulillah penglihatan saya sekarang jernih,” kata Abar, saat singgah di sekretariat LKNU, Jl. Perintis Kemerdekaan, Jebrod.
Hal senada dituturkan Ade Nurjaman (59), warga Kp Babakan Padang, Desa Mekarjaya, Kec. Sukaluyu. Selama belasan tahun ayah empat anak ini tidak bisa melihat dengan jelas. Ia tahu menderita katarak dan agar bisa sembuh harus dioperasi di RS Cicendo. Hanya saja untuk operasi ini membutuhkan biaya Rp 12 juta lebih, sedangkan kehidupan ekonominya morat-marit. Jangankan biaya operasi, untuk pemenuhan hidup sehari-hari saja ia kesusahan, karena ia pedagang kecil-kecilan.
Tapi kemudian titik terang menghinggapinya. Ia mendapatkan informasi bahwa LKNU yang diketuai dr. Mien Suranto, memberikan layanan operasi katarak gratis bagi warga miskin. Ia pun mendaftarkan diri yang kemudian dioperasi katarak bersama enam pasien lainnya yakni Abar, Sa’adah (50), warga Desa Ciharashas, Kec. Cilaku, Undang (61) Desa Margaluyu Kec. Tanggeung, Nunung (70) Kel.Sayang, Cianjur, Enceng (61) Kec. Cugenang. Abdul Jafar (58) Desa Sirnagalih, Kec Cilaku.
“Sekarang saya dengan kawan lainnya yang senasib bisa pulih seperti semula berkat bantuan LKNU,” sebut Ade, pada kesempatan yang sama, di sekretariat LKNU. Sebanyak tujuh pasien yang dioperasi ini, menurut Sekretaris LKNU, Elis Suryani, hasil screening atau pemeriksaan kesehatan dari 90 orang yang mendaftar pemeriksaan mata. Selebihnya mendapatkan kaca mata untuk menjaga kesehatan matanya.
LKNU yang aktif sejak dua tahun lalu ini akan terus memberikan layanan kesehatan bagi warga miskin. Bahkan Penasihat LKNU dr. Suranto, menghendaki LKNU ini ke depan menjadi rumah sakit. “Dengan menjadi rumah sakit LKNU akan lebih banyak memberikan manfaat kepada masyarakat,” ujarnya, pada kesempatan terpisah. [KC.10]**
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.