SMS yang masuk tanpa nama itu dikirimkan ke nomor interaktif Rafi FM yang biasa dipakai untuk memesan lagu. Isi SMS tersebut adalah ancaman untuk membredel dan menyabotase Rafi FM jika masih menayangkan iklan Herman Suherman yang biasa dibacakan langsung oleh penyiar.
Station Manager Rafi FM, Osa Alfarizy, langsung meminta tim Balad Herman Suherman (BHS) mengubah iklan adlibs menjadi iklan spot, pada Rabu (29/4). “Teror ini membuat penyiar Rafi menjadi tidak tenang, kebetulan waktu itu penyiarnya perempuan,” kata Osa di kantor Rafi FM, Kamis (30/4).
Osa juga memperlihatkan isi SMS ancaman yang masuk ke nomor interaktif Rafi FM melalui komputer siaran. Isinya memang menunjukkan tujuan untuk meneror Rafi FM.
Menanggapi peristiwa teror ini, Yoan P. Nusantara dari Tim BHS, menyatakan timnya bisa memahami apa yang dirasakan Rafi FM. “Langsung kita ganti adlibs-nya menjadi spot iklan pada hari itu juga. Kami tidak keberatan,” kata dia.
Yoan mengatakan ini adalah risiko yang harus dihadapi akibat semakin populernya Herman di kalangan masyarakat Cianjur. Menurutnya, kompetitor Herman mulai terusik dan merasa perlu melakukan perlawanan. “Tapi amat disayangkan sampai ada ancaman bredel dan sabotase seperti ini,” tutupnya. [KC.14/TB]***
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.