Suranto diterima ayah korban Otang Dimyati (62) dan adik ipar korban, Lukmanul Hakim (29), di Kp Tegallega itu, Jum’at (22/5). Kepada keluarga korban, Suranto mengungkapkan bela sungkawanya, dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran. “Ya, inilah takdir, kita semua harus bersabar, dan kita do’akan semoga almarhumah mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT,” kata Suranto, kepada keluarga almahumah.
Kabarnya korban meninggal dunia diduga setelah disekap dan dianiaya selama enam tahun oleh majikannya. Pihak keluarga mendapatkan informasi dari Kemenlu bahwa Aisah, panggilan sehari-harinya, dirawat di RS Khamis Musleit Arab, meninggal dunia Selasa (19/5). Menurut Lukmanul Hakim, korban yang berangkat 2008 lalu dikebumikan di negeri orang, dengan menguasakan kepada Kemenlu. Pihaknya sendiri mengetahui adanya dugaan penganiayaan dari laporan Kemenlu.
Kabar tragis yang menimpa TKW Cianjur akibat penganiayaan oknum majikan di Arab atau negara tetangga acapkali terjadi. Bahkan terdapat pula TKW yang tidak diketahui rimbanya di negeri orang itu. Namun tragedi TKW Cianjur di luar negeri tidak menimbulkan efek jera. Terus saja warga Cianjur, terutama dari pelosok, berbondong-bondong ingin menjadi buruh migran. Iming-iming gaji menggiurkan menghapuskan rasa takut.
Salah satu pemicu keinginan mengais rezeki di luar negeri ini, sebut Suranto, masih terbatasnya lapangan kerja di kampung halamannya. Sedangkan untuk bekerja di sektor tertentu mereka tidak bisa, sehubungan keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Dengan minimnya SDM ini kebanyakan TKW asal Cianjur hanya mampu menjadi pembantu rumah tangga, itupun dengan keterampilan alakadarnya.
Oleh karena itulah salah satu solusinya, lanjut Suranto, menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya di pelosok yang bisa diakses oleh SDM warga sekitar. Potensi pertanian di wilayah Cianjur selatan, misalnya, bisa dijadikan salah satu katup pengaman, agar calon tenaga kerja tidak perlu jauh-jauh ke kota, apalagi luar negeri untuk mencari nafkah. “Jadi yang harus dilakukan menciptakan gula di pelosok pedesaan,” ujar Suranto yang akan mencalonkan sebagai Bupati Cianjur 2015-2021.[KC.10]**
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.