BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Dua ABG Asal "Hawai" Menjadi Korban Traficking

CIANJUR, [KC].- Dua orang gadis remaja asal Desa Cipeuyeum Kecamatan Haurwangi (Hawai) Kabupaten Cianjur nyaris menjadi korban perdagangan orang (traficking). Beruntung kedua remaja tersebut yakni ST (16) dan DS (18) berhasil selamat setelah kabur dan melapor ke aparat kepolisian atas apa yang menimpanya.

Keduanya tiba di Pendopo Kabupaten Cianjur, Jumat petang (28/8/2015), setelah dijemput tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur setelah satu minggu berada di Palembang. Saat tiba di Cianjur terlihat keduanya masih sedikit shock atas apa yang menimpanya.

Menurut penuturan ST, salah seorang korban, saat itu Sabtu (22/8/2015) ia diajak Yuli (29) orang yang baru dikenalnya. "Kami diajak ke Bandung untuk main saja, kami mau dan waktu itu tidak bilang ke orangtua karena kami fikir cuma sebentar. Kami diberi bakso di daerah Caringin, Bandung," ujar ST di Pendopo Kabupaten Cianjur. 

Habis makan bakso, kata ST, tiba-tiba mereka merasa ngantuk, dan meminta izin kepada Yuli untuk pulang. Yuli menunjuk bus untuk ditumpangi. "Kami menolak kenapa naik bus itu, tapi Yuli memaksa dan kamipun naik setelah dibayarkan ongkosnya oleh Yuli. Kami tertidur, tiba-tiba terbangun sudah di tengah kapal. Kami tanya mau dibawa kemana, Yuli bilang jangan banyak omong," ujar ST. 

Setiba di Palembang, kedua gadis yang hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama itu langsung disekap di dalam kamar. Keduanya diberi pakaian seksi berupa tangtop dan celana pendek. "Minggu (23/8/2015) siang, kami disuruh keluar kamar untuk melayani om-om. Kami menolak karena tidak mau bekerja seperti itu, akhirnya sore hari kami pura-pura mau beli pulsa. Berhasil keluar kafe itu, kami lari ke Polsek Sukarami, Kota Palembang," ujar ST. 
DS pun menceritakan, dari tempatnya dipekerjakan ke Polsek, keduanya naik sepeda motor milik sang pemilik kafe. "Si pemiliknya bilang jangan lama-lama. Tapi kami kabur ke Polsek. Untung kami belum diapa-apain," ujarnya. 

Sebelumnya, kedua gadis ini bekerja di sebuah toko di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Yuli sendiri yang merupakan orang Cianjur itu tiba-tiba datang ke toko dan mengajaknya main.  "Hape waktu itu dirampas Yuli, dan baru dikembalikan pas Minggu siang. Saya langsung nelpon ke keluarga," tegasnya.

Ketua P2TP2A Kabupaten Cianjur, Hj. Yana Rosdiana Muchtar Soleh, mengatakan, pihaknya menerima laporan perdagangan manusia itu hari Senin (24/8/2015), dan langsung berkoordinasi dengan Polres Cianjur.  "Ternyata Polres juga sudah menerima laporan terkait hal itu dari Polres Palembang. Akhirnya tidak sulit, kami tinggal menjemput saja," ujar Yana di Pendopo Kabupaten Cianjur. 

Hari Rabu (26/8), tim dari Cianjur berangkat. Setelah mengurus segala proses, Jumat (28/8/2015) dengan pesawat keberangkatan pukul 11.00 WIB, tim bertolak ke Jakarta untuk selanjutnya pulang ke Cianjur. "Pelaku sudah ditangani oleh Polres Cianjur," tegas Yana.

Setelah diterima di pendopo, kedua korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga yang sebelumnya sudah dikasih tahu. Isak tangispun tidak bisa terbendung lagi saat kedua korban dijemput orang tuanya [KC-02/is]**

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.