CIANJUR, [KC].- Waspadai hasil survey abal-abal. Survey ini sengaja dimanipulasi seakan memenangkan salah satu pasangan calon (paslon) Pilkada Cianjur 2016-2021 dan direbakan melalui media sosial. Tentu saja dengan mempublis hasil survey bodong itu diharapkan mempengaruhi sikap politik masyarakat.
“Belakangan ini kerap beredar hasil survey yang diduga abal-abal. Hasil survey yang memenangkan salah satu paslon ini sengaja direbakan dengan tujuan mempengaruhi publik,” kata Rizki Hergia, pemerhati politik asal Cianjur yang juga dosen Universitas Muhammadiyah, Sukabumi.
Hasil survey memang memiliki magnet untuk mempengaruhi masyarakat. Terlebih bagi kalangan birokrat/PNS hasil survey seakan menjadi panduan dalam menjatuhkan pilihan. Maklum saja, menurut Rizki, politik aman masih dianut kebanyakan birokrat/PNS. Kecenderungannya mereka menjatuhkan pilihan pada paslon yang diunggulkan survey.
Realitas masyarakat seperti itulah yang dimanfaatkan oknum-oknum tertentu di musim pilkada. Oknum ini sengaja merebakan hasil survey tanpa kejelasan lembaga, apalagi kredibilitasnya. Bahkan, tutur Rizki, ada hasil survey yang hanya menyebutkan kemenangan pilkada untuk salah satu paslon, tanpa menyebutkan angka. “Ini survey aneh,” ujarnya.
Oleh karena itulah ia berharap, masyarakat mewaspadainya. Jangan mudah percaya terhadap hasil survey. Teliti dulu dan konfirmasikan secara akademis kepada lembaga survey bersangkutan. Jangan sampai masyarakat terprovokasi hasil survey yang menyesatkan.
Sejatinya, tutur Rizki, ada panduan sederhana yang boleh jadi bisa dijadikan rujukan awal untuk mengukur validitas hasil survey. Caranya dengan mendeteksi langsung ke masyarakat.
“Sebab pada umumnya hasil survey valid, factual, dan akurat, tidak bertentangan dengan logika publik. Kalau pada survey memenangkan paslon tertentu, tetapi di masyarakat justru memenangkan paslon lain, maka hasil survey itu patut dicurigai,” pungkasnya [KC-02/SMeC]**
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.