BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Cegah Tawuran, Dengarkan dan Bimbing Pelajar

CIANJUR, [KC].- Calon Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman percaya para pelajar Cianjur, banyak yang tidak menginginkan untuk melakukan tawuran dan lebih ingin berkreatifitas.

“Kita semua harus memperhatikan serius kebutuhan pelajar akan ruang untuk berkreasi dan berkreatifitas. Dengan adanya ruang itu, maka semangat muda para pelajar yang ingin menunjukkan eksistensinya bisa tersalurkan. Insya Allah aksi tawuran akan mereda,” kata Herman seusai silaturahmi dengan pendukung nomor urut 2 di wilayah Cianjur.

Pelajar yang masih memiliki semangat muda menggebu-gebu dikatakan Herman, adalah ekspresi dari semangat komunitas yang negatif. Karena itu perlu diberikan ruang terbuka untuk menggali potensi kreatifitas mereka, agar tersalurkan dengan baik.

Karena itu, dalam program pasangan Beriman nantinya bila terpilih, akan membuka ruang terbuka kreatifitas bagi anak muda. Serta mendorong para pemuda untuk meningkatkan prestasi dalam berbagai bidang, musik, olahraga, seni dan budaya, wirausaha, otomotif dan lainnya.

“Program-program untuk mendorong para pemuda Cianjur berprestasi  kita persiapkan, agar para pemuda termasuk para pelajar memiliki ruang untuk menunjukkan ekspresi dan kreatifitasnya,” tukasnya.

Selain itu, tentu dibutuhkan bimbingan dan arahan dari para guru dan orang tua dalam menjaga para pelajar untuk hidup positif. Meski semangat muda terkadang tidak suka untuk diarahkan, namun setidaknya upaya  para guru dan orang tua akan memberikan pemahaman kepada mereka tentang tujuan hidup.

Terlebih juga peran orang tua di rumah sangat penting untuk menjaga anak-anaknya. Sebab peran peran guru di sekolah terbatas pada masa jam sekolah. Setelahnya menjadi tugas para orang tua untuk mendidik anak-anaknya. Karena itu kedekatan orang tua dengan anak-anak harus terus ditingkatkan dan jangan diabaikan.

Terpenting juga adalah, penanaman nilai-nilai keagamaan dalam jiawa anak muda. Sebab menurutnya, ketika anak-anak muda memiliki dan mengetahui nilai agama, maka itu bisa menjadi benteng pertahanan bagi anak-anak muda ketika bertemu dengan suasana  baru yang kurang baik.

“Pelajar yang masih muda dalam proses mencari jati diri, karena itu perlu untuk kita bimbing dan beri masukkan. Jangan malas untuk bertanya soal kegiatan dan keinginan anak-anak kita, juga bercerita tentang apa yang mereka lakukan, dan dengarkan kata hati mereka, sehingga anak-anak bisa lebih dekat dengan orang tuanya,” pungkasnya [KC-02/dak]**

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.