CIANJUR, [KC].- Kepala Dinas Bina Marga Kab. Cianjur geram menyusul banyaknya
utilitas yang mengganggu keberadaan saluran air. Akibat banyaknya
utilitas seperti milik telkom, PDAM, PLN dan seluler tersebut
mengakibatkan terjadinya banjir.
"Tidak banjir bagaimana, kalau
salurannya menjadi tersumbat. Apa tidak bisa pembangunan utilitas
seperti tidak mengganggu keberadaan saluran air atau gorong-gorong,"
kata Kepala Dinas Bina Marga Kab. Cianjur Atte Adha Kusdinan kepada PRLM di ruang kerjanya dengan nada kesal, Selasa (26/1/2016).
Dengan kondisi seperti itu tidak jarang Bina
Marga selalu dituding tidak benar dalam membangun saluran atau
gorong-gorong air. Padahal faktanya tidak demikian. Keberadaan utilitas
itu yang mengganggu fungsi dari saluran dan gorong-gorong.
"Ya
kalau tidak dihalangi dengan utilitas itu tidak akan banjir. Jangan
hanya Bina Marga saja yang terus dipersalahkan bila terjadi banjir
akibat saluran dan gorong-gorong tersumbat. Perusahaan yang membangun
utilitas itu juga harus bertanggungjawab," kata Atte.
Pihaknya
menyebut, keberadaan utilitas yang mengganggu keberadaan saluran dan
gorong-gorong di seputaran kota Cianjur itu jumlahnya cukup banyak.
Kondisi itu tidak bisa didiamkan harus ada pemindahan ketempat yang
tidak mengganggu keberadaan saluran dan gorong-gorong.
"Saya akan
kirim surat ke sejumlah perusahaan yang membangun utilitas ditempat
yang mengakibatkan banjir. Saya minta untuk dipindahkan dalam waktu 30
hari kedepan, itu harus dilakukan. Mereka selama ini membangun juga
tidak koordinasi," kata Atte.
Jika perusahaan-perusahan itu tidak
mengindahkan suratnya untuk memindahkan utilitasnya. Pihaknya mengancam
akan memasang papan pengumuman kalau keberadaan utilitas tersebut
mengakibatkan banjir.
"Kalau tidak dipindahkan, saya akan pasang
papan pengumuman. Misalnya perusahaan A ini telah mengakibatkan banjir
karena saluran dan gorong-gorong menjadi tersumbat," tegasnya [KC-02]**
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.