Kegiatan yang langsung diprakarsai oleh Danrem 061/SK, Kolonel (Inf) Fulad itu juga turut dihadiri langsung oleh Ketua MUI Kabupaten Cianjur, KH Abdul Halim, Kepala Kejaksaan Negeri Cianjur Wahyudi, Wakapolres Cianjur Kompol Himawan Sutanto serta Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Oting Zaenal Muttaqin.
Dalam pemaparannya, Danrem menyebut, cukup banyak dan beragam ancaman yang masuk ke dalam Indonesia. Mulai dari paham atau organisasi sesat-menyesatkan, pemakaian simbol-simbol aliran atau partai terlarang hingga penumbuhan aliran radikal-terorisme. Karena itu, ia pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama menangkal itu semua.
"Banyak sekali. Makanya kita semua ini harus waspada. Jangan sampai ini terjadi di wilayah kita," ajak Danrem di depan ratusan peserta yang hadir.
Danrem mencontohkan, lebih ironis lagi, banyak remaja atau generasi muda yang menjadi korban. Malah, generasi muda tidak menyadari tindakkannya bahwa telah salah jalan. Seperti misalnya, mencantumkan berbagai macam tulisan Alquran pada celana, kaos, atau aksesoris lainnya.
"Yang dipahami hanyalah sebagai gaya saja. Padahal masalah ini lebih jauh dari pada itu," tegas Danrem.
Fulad menjelaskan, di era modern ini, jenis perang pun sudah beragam dan bukan sekedar dengan senjata atau alat perang. Akan tetapi, perang modern sudah termodifikasi dan banyak tidak disadari. "Indonesia ini sudah masuk fase perang modern," tegasnya.
Perang dimaksud adalah perang modern seperti upaya pelemahan ekonomi negara melalui berbagai upaya, konflik atau sengketa perbatasan, penyusupan ideologi menyimpang dan sesat, propaganda mental, politisasi isu, separatisme hingga terorisme.
"Termasuk yang terbaru ini seperti isu LGBT dan sebelumnya Gafatar. Belum lagi konflik yang terjadi di Timur Tengah yang bersumber dari urusan kepentingan minyak dan sumber energi lainnya," jelasnya.
Karena itu, Danrem pun mengajak segenap elemen masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya masing-masing. Pasalnya, ketika sebuah permasalahan sudah bisa ditekan sejak dini, maka hal itu akan bisa dilakukan dengan lebih mudah. Selain itu, potensi permasalahn yang lebih besar pun bisa ditangkal dan dihindari.
"Jadi, mari kita semua bergerak bersama untuk menanggulangi itu semua. Karena kuncinya hanya pada kesatuan dan persatuan kita sebagai sebuah negara. Jika kita kuat, semua bisa kita atasi bersama," tutup dia [KC-02/gp]**.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.