CIANJUR,-[KC],- Reforma agraria sangat berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat di Republik
Indonesia. Apalagi, mengingat masyarakat miskin di Indonesia ini ada
sekitar 38 juta orang dan mereka yang menganggur sekitar 8 juta orang.
Namun tidak sedikit diantara mereka yang belum memiliki tanah, sehingga
sudah seharusnya reforma agraria ini menjadi solusi bagi masyarakat
untuk meningkatkan kesejahtraannya. Demikian diungkapkan Dirjen Penataan Agraria ATR/BPN RI, Doddy Imron Cholid saat berkunjung dan bersilaturahmi dengan para petani di Desa Cipendawa, Pacet (13/3) bersama Prof Ali Zum Mashar penemu mikroba google.
" Saya lihat untuk wilayah Cianjur Utara seperti daerah Cipanas dan Pacet sangat subur, sehingga melalui reforma agraria di kedua wilayah itu seharusnya bisa menjadi ladang masyarakat untuk bisa hidup sejahtera," tutur Doddy.
Menurutnya saat ini beberapa sertifikat tanah siap diberikan kepada para petani di daerah Ciguntur. Sehingga mereka yang akan memberdayakan tanah yang dulunya bekas galian pasir itu, bisa ikut menghijaukannya kembali. Tentunya ini butuh cara - cara yang tepat dan akurat.
"Makanya, saya mengajak ilmuwan pertanian Prof Ali Zum Mashar sebagai penemu mikroba google untuk bisa memberikan pemahaman dan pengetahuan lebih kepada petani," terangnya.
Apalagi Prof Ali ini memiliki cara khusus agar sayuran bisa berkembang biak dengan baik meskipun berada di cadas sekalipun. Makanya ilmu dan produk pupuk yang ditemukannya sangat penting untuk masyarakat dalam menyuburkan tanahnya di Ciguntur.
"Tak hanya bisa menyuburkan tanah, penemuan Prof Ali ini hebatnya bisa meningkatkan hasil pertanian," tuturnya.
Makanya, sudah seharusnya reforma agraria ini menolong masyarakat terutama berekonomi lemah. Sehingga setelah mereka memiliki sertifikat tanah, masyarakat bisa bertani dan menghijaukan kembali lahan yang sudah kering di Ciguntur.
"Kami berharap pihak pemerintah daerah bisa mendukung mengenai kesejahtraan para petani, karena ini masalah bangsa demi mensejahtrakan rakyat," tegasnya.
Sementara itu Prof Ali Zum Mashar mengaku, sangat antusias dengan program reforma agraria yang kini terus diterapkan Kementrian Agraria dan Tata Ruang/BPN RI. Tentunya, dia mendukung untuk bisa memberikan penyuluhan langsung kepada para petani.
"Dengan adanya penerapan hasil pemuan ini, bisa meningkatkan hasil pertanian. Seperti contoh dari komoditas kentang biasanya menghasilkan 10 ton per hektar kini bisa mencapai 44 ton per hektar. Perbedaanya hingga 4 kali lipat," ungkap penemu mikroba google ini.
Pria yang juga menjadi Ketua Serikat Tani Islam Indonesia (STII) mengaku, hasil penemuannya akan ditransfer kepada para petani secara langsung, salah satunya melalui program reforma agraria ini.
"Semua jenis sayuran bisa diterapkan dengan metoda ini, kuncinya kadar asam dalam tanah yang tidur bisa diaktifkan sehingga meningkatkan kesuburan tanah oleh mikroba. Kami harapkan, langkah ini bisa mendorong peningkatan kesejahtraan para petani," tukasnya.[KC.07/Fik]**
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.