Dany Ramdan (Kiri) lakukan teknik melepaskan dan mengunci gaya Maenpo Cikalong |
Ketua Penggagas Komunitas Maenpo Cikalong Pasarbaru Cianjur Dany Ramdani menyampaikan, kegiatan ini adalah upaya mempersatukan seluruh komponen keluarga besar maenpo Cikalong pasar baru untuk bersatu dan menyusun kembali strategi melestarikan maenpo di Cianjur.
" hari ini kita berkumpul dari berbagai padepokan dan perwakilan pelestari maenpo dari Sukabumi dan Bandung, kita ingin menyatukan visi dan misi dalam melestarikan maenpo di Cianjur" Ujar Dany.
Menurutnya, sangat aneh dan ironis banyak orang dari luar cianjur bahkan luar negeri ingin banyak belajar tentang Maenpo ke Cianjur tapi miris hari ini masyarakat cianjur sendiri sangat minim pengetahuannya tentang maenpo, indikatornya adalah minimnya perhatian Pemda terhadap olahraga asli cianjur ini. ujar Dany.
Sementara itu sesepuh Maenpo Cianjur Azis Asy'ari dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya atas kegesitan para generasi muda maenpo yang memiliki keinginan untuk mengembangkan Maenpo asli Cianjur lebih dikenal oleh sleuruh lapisan masyarakat di Cianjur khususnya umumnya di seluruh dunia melalui sebuah Komunitas Maenpo Cikalong Pasarbaru.
" Selaku orangtua saya sangat senang sekali generasi muda maenpo cianjur memiliki greget keinginan untuk mengangkat dan melastarikan maenpo lebih bvaik lagi melalui komunitas" ungkap Azis.
Azis menambahkan masih banyak masyarakat cianjur yang belum mengetahui apa itu maenpo, termasuk pupuhunya belum banyak tahu tentang maenpo.
Menurutnya, maenpo tidak berarti hanya satu aliran silat, melainkan terdiri dari tiga, yakni aliran Sahbandar, Cimande, dan Cikalong. Ketiganya memiliki karakter atau jurus yang berbeda satu sama lain.
“Kalau untuk Sahbandar dikenal dengan kegesitan dan kelincahannya, Cimande dengan kekuatannya yang mematikan, sementara Cikalong dikenal dengan kelembutan gerakan tapi mampu melumpuhkan lawan tanpa melukainya,” terangnya.
Maenpo Cikalong, lanjut Aziz, disebarkan pertama kalinya oleh Raden Ibrahim setelah belajar ilmu silat ke berbagai perguruan di Indonesia. Awalnya, gerakan maenpo Cikalong sama kerasnya, namun seiring waktu Raden Ibrahim mulai menuangkan konsep keislaman dalam aliran beladiri.
Dulu sebelum maenpo bisa dipelajari setiap orang, maenpo hanya ditujukan bagi kaum elit atau orang pemerintahan Cianjur. Hal itu pun dikarenakan para sesepuh tidak ingin maenpo ini dijadikan alat untuk mencelakakan orang.
Menurut Aziz, setiap gerakan maenpo Cikalong, kaidah yang diajarkan adalah madi, sahbandar, dan kari. “Jika sudah paham ketiganya maka sudah bisa menguasai berbagai jurus.”
Dia pun menjelaskan, para jawara maenpo Cikalong sebisa mungkin tidak melakukan tempelan atau menyentuh lawannya. Namun sekali kena, lawan sudah tak bisa melawan atau bergerak sedikitpun. Yang luar biasa, lawan takkan mengalami sedikit pun luka, bahkan terlihat tertawa. “Ini karena kaidahnya menyelamatkan dan menjalin silaturahmi. sesuai dengan karakter Cianjur yang lemah lembut,” kata dia.
Sementara itu Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Sadar Muslihat berharap Cianjur sudah waktunya menempatkan Maenpo sebagai Dasar Karakteristik Masyarakat Cianjur melalui sebuah Peraturan Daerah dan masuk menjadi program pemerintah daerah dengan melibatkan Pelestari Maenpo asli Cianjur dalam pembuatan regulasinya.
Kegiatan silaturahmi dan Deklarasi Komunitas Maenpo Cikalong Pasarbaru ditutup dengan aksi teknik melepaskan dan mengunci gaya Maenpo Cikalong. [KC.03]**
Comments1
Saya sebagai orang Cianjur merasa bangga dengan ilmu beladiri maenpo, meskipun saya belum pernah belajar maenpo sedikitpun, saya meskipun akan mulai belajar ilmu beladiri khas Cianjur yang sangat di hormati ini, doakan semoga saya bisa berguru kepada sesepuh Maenpo Cianjur...
ReplyDeleteTerima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.