CIANJUR,[KC],- Ribuan santri yang didampingi para kyai dan assatidz berdemonstrasi di halaman Kantor Kementrian Agama, Kabupaten Cianjur, selasa (29/8). Mereka tegas menolak regulasi Mendikbud Muhadjir Effendy soal pemberlakuan sekolah lima hari atau full day school (FDS). Massa aksi merupakan gabungan dari Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah Awaliyah (FKDT), FKPQ, FPP, FPI, Banser NU, Majlis Dzikir, Badko, dan LPPTKA BKPRMI.
Direktur Daerah LPPTKA BKPRMI Kabupaten Cianjur sekaligus Pimpinan Pesantren Al-Musyarofah Warungkondang , Ust. Adi Karyadi Surya mengatakan, kita menolak segala bentuk pelaksanaan FDS di Kabupaten Cianjur. Termasuk, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2011 yang melandasi pelaksanaan kebijakan FDS ini.
Dia tegas menolak kebijakan lima hari sekolah sampai pukul 16.00 atau libur dua hari pada Sabtu dan Minggu. ”Justru dengan dua hari libur, anak akan banyak liburan atau main,” tegas Ust. Adi
Sejumlah poster dan spanduk dibentang massa aksi. Diantaranya berbunyi, 'Batalkan Full Day School, Tolak 5 Hari Sekolah', 'Ngaji Yes! Full Day School Day No!!'.'.
Kebijakan full day school dianggap lebih banyak mendatangkan kerugian dibanding manfaatnya. Secara budaya, program sekolah lima hari itu mengancam keberadaan Madrasah Diniyah dan TPA. Padahal madrasah merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan budi pekerti kepada anak didik. [KC.03]**
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.