“Sejarah dunia adalah sejarah orang
muda, apabila angkatan muda mati rasa, maka matilah sejarah sebuah bangsa.”
Pramoedya Ananta Toer.
Mahasiswa yang merupakan penggerak
perubahan telah menjadi corong utama dalam pembangunan Indonesia menjadi bangsa
yang berkeadilan tanpa diskriminasi, berperadaban, dan bermartabat. Sejarah pun
mencatat, gerakan mahasiswa dan pemuda telah mampu mendobrak tradisi dan
struktur yang hegemonik. Sehingga perubahan pun tak mampu dielakkan. Pembaruan
di bidang pendidikan, industrialisasi dalam batas-batas kewajaran, ekonomi pro
kerakyatan dan berbagai bidang lainnya menjadi bukti dari perubahan-perubahan
struktur yang dialami Indonesia.
Gerakan mahasiswa memiliki sejarah
panjang dan merupakan salah satu elemen penting dalam setiap episode panjang
perjalanan bangsa ini. Hal ini tentu saja sangat beralasan mengingat bagaimana
pentingnya peran mahasiswa yang selalu menjadi aktor perubahan dalam setiap
momen-momen bersejarah di Indonesia. Bahwa dalam sejarah kebangsaan, peran mahasiswa tidak akan bisa
dilepaskan dalam republik ini. Baik pra ataupun pasca kemerdekaan, kelompok
intelektual selalu menjadi poros utama dan garda utama dalam perlawanan guna
menegakkan keadilan dan kebenaran di bumi NKRI.
Jika kita flash back mengingat sejarah terbentuknya sumpah
pemuda dan awal munculnya pergerakan para pemuda dalam memerdekakan negara ini
dari bangsa penjajah, banyak perhimpunan dan organisasi pemuda yang muncul yang
memiliki cita – cita dan keinginan bersama.
Bahwa dalam menegakan
keadilan dan kebenaran seyogyanya mahasiswa harus memposisikan dirinya sebagai
kelompok intelektual yang merdeka dan independen serta tidak terkooptasi dengan
penguasa, sangat berbahaya ketika mahasiswa dengan intelektual yang dimiliki
dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau golongan dan melakukan kompromi
politik dengan penguasa yang akhirnya masyarakat luas yang menjadi korban dari
itu semua. Kondisi bangsa hari ini sedang terjadi eskalasi yang cukup tinggi
dikarenakan banyak sekali kebijakan-kebijakan pemerintah pusat dalam berbagai
sektor di bawah kepemimpinan Jokowi-JK yang dipandang akan merugikan dan
membahayakan masyarakat Indonesia secara luas di kemudian hari.
Kepanikan dari pemerintah
pusat mulai terlihat dari upaya-upaya yang dilakukan dengan segenap instrumen
politik ataupun non politik yang dimiliki oleh para penguasa dalam melakukan
pengkondisian dan pembungkaman berbagai lintas kelompok tak terkecuali
mahasiswa itu sendiri, bisa dilihat hari ini Jokowi-JK dengan instrument yang
dimiliki mulai masuk mengkooptasi kelompok mahasiswa dengan acara Jambore
Kebangsaan dan Wirausaha yang akan diselenggarakan di Bumi Perkemahan
Mandalawangi, Cibodas - Cianjur pada tanggal 24-29 Oktober 2017 agar tidak melakukan
perlawanan terhadap pemerintahan hari ini.
Sungguh sangat
disayangkan yang notabene mahasiswa sebagai garda terdepan dalam mengawal
pemerintah sudah tergadaikan idealisme dan independensinya dengan melakukan
kompromi politik dengan penguasa hari ini hanya untuk kepentingan pendek dan
pribadi saja. Maka atas dasar itu, kami Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa Universitas Suryakancana (DPM-KM UNSUR) dengan ini menyatakan sikap
menolak dan mengutuk keras segala upaya pembungkaman suara mahasiswa yang
dilakukan pemerintah.
1. Menolak
segala klaim mahasiswa Indonesia dalam agenda tersebut, karena kami Mahasiswa UNSUR
secara khusus menegaskan kami akan senantiasa berada di dalam posisi tegas
lurus yang menjunjung tinggi idealisme dan independensi sebagai kelompok
intelektual.
2. Kami
serukan kepada seluruh mahasiswa Indonesia untuk merapatkan barisan dan
bergandengan tangan melawan segala upaya pembungkaman suara-suara mahasiswa
yang dilakukan dengan cara apapun itu.
3. Mendesak
kepada seluruh para mahasiswa untuk membongkar aktor intelektual dibalik agenda
Jambore Kebangsaan dan Wirausaha.
4. Mengecam
aktor intelektual Jambore Kebangsaan dan Wirausaha yang telah menggadaikan
idealisme Mahasiswa untuk kepentingan politik pribadi dan golongan tertentu.
5. Menyerukan
kepada seluruh mahasiswa di Indonesia untuk menyatukan kekuatan dengan komponen
masyarakat yang lain dalam mengawal pemerintahan dan tidak tergoda terhadap
“tawaran” yang hanya untuk membungkam suara-suara kritis mahasiswa.
DPM-KM
UNSUR melaui ini kami sampaikan, akan terus mengawal dan mengkritisi penuh
pemerintahan Jokowi-JK yang kami pandang tidak pro terhadap rakyat. Kami
meyakini, sehebat-sehebatnya skenario penguasa hari ini untuk melakukan
pembungkaman suara dan gerakan masih kalah hebat dengan skenario Sang Maha
Pencipta yakni Allah SWT.
Penulis
: Aldi Muhamad Mustopa, Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa Universitas Suryakancana
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.